Wali Kota Seoul Diduga Bunuh Diri, Sehari Sebelumnya Batalkan Semua Rapat dengan Alasan Tak Jelas
Wali kota Seoul, Park Won-soon ditemukan tewas setelah sebelumnya dikabarkan menghilang di tengah tuduhan skandal pelecehan seksual
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Wali kota Seoul, Korea Selatan, Park Won-soon yang sempat dikabarkan hilang itu ditemukan dalam kondisi meninggal tepat setelah tengah malam Jumat (10/7/2020) waktu setempat.
Jasadnya ditemukan beberapa jam setelah putrinya melaporkan bahwa dia menghilang dan meninggalkan sebuah wasiat.
Baca: Rencanakan Pertemuan dengan Korut, Wali Kota di Korsel Hilang, Sang Anak Terima Pesan Wasiat
Wali kota Seoul, Park Won-soon ditemukan tewas setelah sebelumnya dikabarkan menghilang di tengah tuduhan skandal pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
Melansir Yonhap, pihak kepolisian mencari Park Won-soon di perbukitan yang membentang di wilayah utara Seoul, di mana sinyal ponsel terakhirnya terdeteksi.
Dilansir CNN, Jasad Park Won-soon ditemukan di Gunung Bukak (ada yang menyebut Bugak) di lingkungan Seongbuk-gu Seoul, tepat setelah tengah malam pada Jumat waktu setempat.
Daerah ini sangat dekat dengan tempat tinggal resminya di Jongno-gu.
Menurut keterangan putrinya yang dilansir Reuters, Park meninggalkan rumah setelah mengatakan pesan wasiat atau kata-kata terakhir.
Sayangnya, putri Park tidak mengatakan kepada media seperti apa rincian pesan yang ditinggalkan mendiang ayahnya, menurut Badan Kepolisian Metropolitan Seoul.
Pejabat pemerintah Kim Ji-hyeong mengatakan bahwa Park tidak bekerja pada Kamis kemarin karena alasan yang tidak jelas dan membatalkan semua rapat pada hari itu.
Tuduhan pelecehan seksual
Melansir New York Post, Park yang telah lama dipandang sebagai calon presiden potensial Korea Selatan menghadapi tuduhan kasus pelecehan seksual.
Jaringan TV SBS yang berbasis di Seoul melaporkan bahwa salah satu sekretaris wali kota telah mengajukan keluhan kepada polisi tentang pelecehan seksual yang dilakukan Park terhadapnya.
Seperti kontak fisik yang tidak diinginkan, yang dimulai pada 2017 silam.
Wanita itu melaporkan kepada tim penyelidik bahwa beberapa staf wanita di City Hall telah mengalami pelecehan seksual serupa, yang dilakukan oleh Park.