Habiskan 22 Jam Per Hari untuk Main Game, Bocah 15 Tahun Ini Stroke Otak dan Lengannya Lumpuh
Bocah bernama Xiaobin yang berusia 15 tahun dari Nanning, China dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan di rumahnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Dr Li, spesialis otak di sebuah rumah sakit mendiagnosa Xiaobin mengalami stroke otak.
Ini lantaran bocah 15 tahun itu berlebihan bermain game hingga kurang tidur, jelas dokter Li.
Stroke terjadi karena kurangnya nutrisi dan istirahat.
Sehingga hal ini menyebabkan kurangnya asupan darah dan oksigen ke otak.
Pada dasarnya, berlebihan dalam bermain game atau kegiatan apapun punya efek samping pada kesehatan tubuh.
Selain mempengaruhi fisik, kecanduan sesuatu akan mempengaruhi secara psikologis.
Menurut Unity Point, kecanduan video game bisa menyebabkan gampang marah, cemas, atau depresi sehingga memengaruhi kinerja di sekolah atau di tempat kerja.
Meninggal setelah Main Game
Pada awal Juni lalu, seorang pelatih sepak bola dilaporkan meninggal setelah berjam-jam bermain game online.
Louis O'Neill (24) cuti dari pekerjaannya di Center Parcs pada Maret silam dan menghabiskan waktunya bermain game online bersama teman-temannya tiap hari.
Tiba-tiba, Louis mengeluh tidak enak badan dan sakit di kakinya, dikutip dari Metro.co.uk.
Baca: Kapan Ubisoft Bagikan Game Watch Dog 2 Secara Gratis di PC? Ini Waktu dan Syarat Lengkapnya
Baca: Saingi Playstation 5, XBOX Series X Segera Rilis Dukung Game dengan Resolusi 8K
Setelah itu, Louis ditemukan tidak sadarkan diri di tangga rumahnya pada 3 Juni dan dia meninggal sebelum ambulans datang ke tempatnya.
Louis meninggal karena trombosis vena dalam atau gumpalan darah di vena, biasanya terjadi di kaki.
Gangguan ini biasanya disebabkan karena tubuh lama tidak digunakan untuk berkegiatan.
Gejala-gejalanya meliputi nyeri kram di salah satu kaki, pembengkakan pembuluh darah yang terasa sakit saat disentuh, dan merasa sesak napas.
Sebelum ditemukan tewas, Louis tidak mau keluar dan hanya menghabiskan waktu di depan layar komputer.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)