Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klaim Batik Kerajinan Tradisional Etnis China, Warganet Indonesia Sarankan Untuk Klaim Covid-19

Namun ada pula komentar nyinyir warganet yang menyarankan China mengklaim virus corona (Covid-19) sebagai miliknya.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Klaim Batik Kerajinan Tradisional Etnis China, Warganet Indonesia Sarankan Untuk Klaim Covid-19
Screenshot
batik china 

TRIBUNNEWS.COM – Media China, Xinhua News,membuat warganet Indonesia geger karena mengklaim batik merupakan kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China.

"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," tertulis dalam twit media Xinhua di Twitternya, @XHNews, Minggu (12/7/2020).

Tentu saja hal ini membuat warganet asal Indonesia bereaksi dengan sejumlah komentarnya.

Seorang warganet yang memiliki akun @KikiNmaKecilku menuliskan nama Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang artinya ditandai dengan bintik-bintik atau titik-titik.

“Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang artinya ditandai dengan bintik-bintik atau titik-titik. Jadilah negara dengan kebanggaan, tidak hanya menyalin dan mengklaim properti bangsa lain,” ujarnya.

Baca: Batik Diklaim Berasal dari China, Netizen Indonesia Ribut

Kendati demikian ada pula warganet pemilik akun @Yuniarianie yang membantah bahwa Batik, berasal dari "bacik" Proto-Austronesia yang berarti tato.

“Berasal dari "bacik" Proto-Austronesia yang berarti tato, jadi itu bukan berasal dari Jawa juga. Juga pewarnaan tahan lilin dari kain adalah bentuk seni kuno. Ini sudah ada di Mesir pada abad ke-4 SM dan sekali lagi itu bukan berasal dari budaya Jawa,” tulisnya.

Berita Rekomendasi

Seorang warganet pemilik akun @DianOnno menuliskan kalau tekniknya memang sudah dilakukan oleh orang-orang kuno seperti Mesir, India, Afrika, dan Cina, dia meragukan orang China menyebutnya dengan nama batik.

“Teknik pewarnaan lilin-tahan ini telah digunakan oleh orang-orang kuno seperti Mesir, India, Afrika, dan Cina ... Tapi saya sangat meragukan bahwa orang Cina akan menyebutnya batik. Tolong beri kami karakter Cina / pinyin yang mewakili batik? Kata 'batik' adalah bahasa Indonesia,” tulisnya.

Namun ada pula komentar nyinyir warganet yang menyarankan China mengklaim virus corona (Covid-19) sebagai miliknya.

Seperti yang disampaikan @mpuanon yang menuliskan pembuatan batik tersebut terlalu dasar dan palsu.

“Ini benar-benar batik palsu. Desainnya sangat dasar dan simple. Satu-satunya yang original dan berasal dari china adalah Covid-19. Virus China,” tulisnya di twitter.

Ada juga komentar lainnya dari @Sean_Alma yang menyarankan agar China mengklaim virus corona sebagai miliknya. Karena belum ada yang mengklaim virus tersebut berasal dari negaranya.

“Saya sarankan Anda untuk mengklaim covid sebagai gantinya. Tidak ada negara yang mengklaimnya sampai sekarang,” tulisnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas