AS Kembali Blacklist 11 Perusahaan China Karena Dugaan Kerja Paksa Uighur, Total Sudah 48 Perusahaan
Kementerian mengatakan 11 perusahaan tersebut terlibat dalam penerapan kerja paksa eknik Uighur dan kelompok minoritas lain
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Pada April, Esquel membantah menggunakan tenaga kerja paksa dari etnik Uighur dan minoritas lain dari Xinjiang.
Pada 1 Mei, Dinas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS memasukan Hetian Haolin Hair Accessories Co ke dalam daftar hitam.
CBP menyetop impor produk rambut perusahaan tersebut karena mereka menemukan bukti perusahaan tersebut menerapkan kerja paksa.
Baca: Kasus Baru Covid-19 di China Mulai Menurun, Terbaru 8 Kasus Baru Ditemukan di Xinjiang
Pada 1 Juli, CBP mengamankan hampir 13 ton produk rambut dengan lebih dari 800.000 dollar AS atau setara Rp 11,8 miliar yang berasal dari Xinjiang.
Senator AS dari Partai Republik, Josh Hawley, mengatakan dia akan mengajukan undang-undang yang akan menghukum perusahaan di AS yang menerapkan kerja paksa dalam rantai pasokan mereka.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Perang dagang Amerika Serikat dengan China bakal memanas lagi, ini penyebabnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.