PBB Sebut Kerja Sama Israel-Palestina dalam Menangani Covid-19 Buruk dan Bahayakan Nyawa Manusia
PBB Sebut Rusaknya Kerja Sama Israel-Palestina Soal Tangani Covid-19 Tempatkan Nyawa Manusia dalam Bahaya
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebut kerja sama antara Israel dan Palestina dalam penanganan pandemi Covid-19 hancur.
Mengutip dari laman resmi un.org, PBB mengungkapkan kerja sama yang buruk antara Israel-Palestina, menempatkan nyawa manusia dalam bahaya.
Pernyataan itu dilontarkan PBB mengingat kondisi ekonomi tengah mengalami kemunduran dan ancaman aneksasi Israel atas Tepi Barat yang tersisa.
Terkait hal ini, utusan khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov angkat bicara dalam pengarahan kepada Dewan Keamanan, Selasa (21/7/2020).
Baca: Hadiri Milad PBB, Hasto Ajak Anak Bangsa Kembangkan Tradisi Intelektual
Baca: Hadiri Milad PBB, Hasto Sampaikan Kesatupaduan Gotong Royong Islam-Kebangsaan Melalui Pancasila
“Situasi di lapangan dengan cepat terpengaruh peningkatan kasus Covid-19 di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan di Israel,” ungkap Nickolay dikutip Tribunnews dari Anadolu Agency.
“Saya juga prihatin, kita jauh di bawah tingkat koordinasi pada awal tahun, ketika gelombang pertama virus itu menyerang,” paparnya.
Baca: Empat Menteri Luar Negeri Peringatkan Israel tentang Aneksasi Tepi Barat
Baca: MUI Kutuk Keras Pencaplokan Wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel
“Situasi ini bisa berakibat serins pada kemampuan intui mengendalikan penyebarannya dan dampaknya pada masyarakat,” tambahnya.
Kembali mengutip un.org, PBB mengatakan, pihaknya tengah membantu berbagai pihak untuk memastikan bantuan kemanusian dapat disalurkan.
Baca: PBB Umumkan Amerika Serikat Akan Keluar WHO Pada 6 Juli 2021
Pasukan Israel Menghancurkan Pusat Karantina
Sebelumnya, pasukan Israel dikabarkan telah menghancurkan sebuah pusat karantina bagi orang yang diduga tertular Covid-19 di Hebron, Tepi Barat.
Penduduk setempat mengatakan, pihak berwenang Israel mengklaim kurangnya izin banguan untuk pusat karantina seluas 700 meter itu.
Baca: Pasukan Israel Dikabarkan Tembak Keponakan Pejabat Senior Palestina di Pos Pemeriksaan Tepi Barat
Baca: Tewaskan Warga Sipil, Militer Israel Akui Salah Lakukan Serangan Bom di Gaza
“Pusat karantina itu dipersiapkan selama tiga bulan terakhir,” ungkap pemilik pusat karantina, Raes Meswada, kepada Anadolu Agency.
Pemilik pusat karantina itu menambahkan, penduduk Israel sepertinya berusaha menyebarkan virus di kota.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)