Donald Trump dan Putranya Bagikan Teori Konspirasi Baru Mengenai Covid-19, Viral dalam Hitungan Jam
Presiden AS Donald Trump disebut turut andil dalam mengangkat teori konsipirasi baru mengenai Covid-19 melalui media sosialnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Jutaan pengguna Facebook, Twitter dan YouTube dengan cepat menyerbu video teori konsipari Immanuel dalam hitungan jam.
Baca: Klaster Baru di Jayapura, 240 Orang Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19
Sejarah Klaim Medis ‘Aneh’
Lebih jauh, Daily Beast menerangkan, Immanuel memiliki sejarah kaim medis yang aneh.
Teori tak masuk akal itu termasuk fibroid dan kista disebabkan karena hubungan biologis dengan setan dalam mimpi.
Klaim aneh lainnya yakni penggunaan DNA alies untuk perawatan medis.
Lebih spesifik menganai hidroksikolorkuin, video teori konsipirasi baru itu menjadi begitu cepat viral karena ada beberapa kemungkinan.
Pertama karena kombinasi dari profil tinggi tokoh sayap kanan dan yang membagikan subjek kontroversional.
Kemudian, Twitter juga menarik perhatian karena menangguhkan akun Donald Trump Jr setelah membagikan unggahan pidato Immanuel.
Sumber video viral diduga publikasi Breibart yang membagikan streaming pidato Immanuel kepada 4,7 juta pengikut Facebooknya.
Baca: Di Balik Teori Konspirasi Virus Corona dan Kekejaman Hitler
Tanggapan Facebook hingga Twitter
Lebih jauh, pihak Facebook telah menghapus unggahan viral tersebut sebelum mendapat jutaan tampilan di platform.
"Kami telah menghapus video ini karena melanggar kebijakan kami yang melarang klaim palsu tentang penyembuhan untuk Covid-19 karena tidak ada obat seperti itu," ungkap Juru Bicara Facebook kepada Recode melalui pernyataan.
“Di bawah kebijakan ini, kami menghapus unggahan yang membuat klaim seperti video ini bahwa hidroksiklorokuin adalah obat mutlak untuk Covid-19," tambah pernyatan tersebut.
"Sejak April hingga Juni kami menghapus lebih dari 7 juta keping konten di Facebook dan Instagram karena melanggar kebijakan ini dan telah menunjukkan pesan kepada orang-orang yang bereaksi terhadap, mengomentari, atau berbagi konten semacam ini," jelas pernyataan itu.
Baca: Beralih ke YouTube, Sandiaga Uno Mengaku Sulit Kembali ke Bisnis Setelah Gagal di Pilpres 2019
Baca: Viral di Twitter, Fenomena Embun Es Muncul Lagi di Dieng