10 Orang di India Tewas setelah Tenggak Hand Sanitizer
Sebanyak 10 orang tewas setelah menenggak pembersih tangan, hand sanitizer berbasis alkohol di Andhra Pradesh, India.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 10 orang tewas setelah menenggak pembersih tangan, hand sanitizer berbasis alkohol di Andhra Pradesh, India.
Dikutip dari BBC, insiden ini terjadi setelah pemerintah lokal menutup kios-kios minuman keras.
Desa Kurichedu di negara bagian Andhra Pradesh menjalani lockdown sejak terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 lokal.
Kepala polisi distrik, Siddharth Kaushal mengatakan puluhan korban tewas itu diduga mencampur hand sanitizer dengan air dan minuman ringan.
Baca: Warga India Bunuh 50 Sopir Taksi, Mayatnya Dibuang ke Kanal Buaya untuk Hilangkan Jejak
Baca: 9 Orang di India Tewas Usai Pesta Miras Oplosan dari Hand Sanitizer
Menurutnya orang-orang itu kecanduan alkohol, sehingga mencoba berbagai cara untuk mengonsumsinya.
Lebih lanjut Kaushal mengatakan korban mulai mencampur pembersih tangan dengan minuman ringan sekitar 10 hari sebelum mereka meninggal.
"Kami sedang menyelidiki apakah sanitizer itu memiliki kandungan racun lainnya," kata Kaushal kepada wartawan.
Dia menambahkan, polisi sudah mengirim sampel sanitizer itu dianalisa.
"Beberapa orang yang sangat kecanduan alkohol mengonsumsi pembersih tangan," kata Kaushal kepada Reuters.
"Alkohol tidak tersedia karena lockdown, tetapi sanitizer tangan mudah ditemui," tambahnya.
Baca: Lagi Trending! Ini Profil Dilraba Dilmurat Wanita Tercantik Asia, Keturunan Muslim Uighur China
Pemerintah India membuka kembali sebagian besar bisnis untuk menanggulangi keterpurukan ekonomi.
Awal pekan ini pusat yoga dan olah raga akan diizinkan dibuka kembali.
Selain itu pembatasan sosial rencananya akan dicabut.
Namun sampai saat ini banyak negara bagian yang masih melakukan lockdown.
Kasus infeksi Covid-19 di Andhra Pradesh, India selatan, meningkat sembilan kali lipat bulan lalu.
Korban Jiwa Covid-19 Melampaui Italia
Korban meninggal akibat virus corona melampaui 35.000 sekaligus melampaui angka kematian di Italia.
Mengutip Al Jazeera, pada Jumat (31/7/2020) India mencatat 779 kematian dalam 24 jam sehingga totalnya 35.743.
Angka kematian India tertinggi kelima di dunia, setelah AS, Brasil, Inggris, dan Meksiko menurut perhitungan Universitas John Hopkins.
Sementara itu Worldometers pada Sabtu (1/8/2020) angka kasus infeksi di India mencapai 1.700.744.
Baca: AirAsia Indonesia Lakukan Penerbangan Repatriasi 164 Warga India dari Jakarta
Baca: Rupiah Melemah ke Rp 14.575 per Dolar AS, Kamis 30 Juli 2020, Berikut Pergerakan Mata Uang Asia
Adapun jumlah kematiannya mencapai 36.562 dan pasien sembuh sebanyak 1.096.761.
Kendati demikian banyak ahli meragukan angka Covid-19 di India, karena pengujian dinilai kurang masif.
Banjir yang baru-baru ini melanda India Timur turut memperparah krisis kesehatan.
Banjir menyerang sebagian besar negara bagian Bihar yang padat penduduk yang otomatis menghambat respons pencegahan penularan virus.
Sedikitnya 24 orang tewas dalam bencana tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)