Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dahsyatnya Ledakan Beirut, Mobil Terlempar Beberapa Meter hingga Gedung Hancur

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengonfirmasikan seorang warga Australia menjadi salah satu korban tewas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dahsyatnya Ledakan Beirut, Mobil Terlempar Beberapa Meter hingga Gedung Hancur
ANWAR AMRO / AFP
Ledakan di pelabuhan di Beirut pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Ledakan berkekuatan besar mengguncang pusat kota Beirut yang hingga laporan ini diturunkan telah menewaskan sedikitnya 78 orang.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengonfirmasikan seorang warga Australia menjadi salah satu korban tewas.

Ledakan terjadi di pelabuhan ibukota Lebanon itu, mencederai lebih dari 4.000 orang serta menyebabkan banyak gedung dan bangunan yang hancur akibat guncangan.

Saluran televisi lokal LBC mengatakan bahan ledakan tersebut mengandung natrium nitrat.

Baca: Cerita Warga Lebanon Bandingkan Ledakan di Beirut dengan Situasi Perang Saudara: Ini Paling Besar

Guncangan tidak hanya menghancurkan bangunan dan kaca jendela gedung pencakar langit, tapi juga membalikkan sejumlah mobil di jalan raya. (AP: Hassan Ammar)
Guncangan tidak hanya menghancurkan bangunan dan kaca jendela gedung pencakar langit, tapi juga membalikkan sejumlah mobil di jalan raya. (AP: Hassan Ammar) ()

Pusat geosains di Jerman memperkirakan ledakan ini memiliki kekuatan setara dengan gempa 3,5 skala richter.

"Saya melihat bola api dan asap membumbung tinggi di atas langit kota. Orang-orang berteriak dan lari berhamburan dalam kondisi berdarah," ujar salah satu saksi mata.

"Balkon hancur lebur, kaca-kaca di gedung pencakar langit pecah berserakan dan serpihannya jatuh ke jalanan," tambahnya.

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. (STR / AFP)
BERITA REKOMENDASI

Jenderal Abbas Ibrahim dari militer Lebanon mengatakan kemungkinan ledakan disebabkan oleh bahan peledak yang disita dari sebuah kapal beberapa tahun lalu dan disimpan di pelabuhan.

Ledakan terjadi pada sore hari waktu setempt menghancurleburkan rumah-rumah, gedung perkantoran, dan banyak bangunan di dekat kawasan pelabuhan.

Asap tebal mengepul disertai guncangan besar yang menghancurkan kaca jendela, bahkan membalikkan sejumlah kendaraan di pusat kota.

Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan mengatakan ada banyak mayat yang masih terkubur di reruntuhan.

Ribuan orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit dan sebagian masih terjebak di rumah masing-masing, menurut kepala Palang Merah Lebanon.

Kantor Kedutaan Besar Australia di Beirut dinyatakan terdampak signifikan akibat ledakan tersebut.

Sejumlah staf terkena serpihan kaca dan jendela yang pecah akibat ledakan, menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas