Buntut Ledakan di Beirut, Kini Giliran Menteri Lingkungan Lebanon Mundur
Kepergian Damianos Kattar mengikuti jejak pengunduran diri Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad yang pertama kali menyatakan mundur.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Hingga saat ini masih ada 21 orang dilaporkan hilang.
Sekitar 300.000 orang--lebih dari 12 persen penduduk Beirut--tidak dapat kembali ke rumah mereka karena ledakan itu, yang meledakkan pintu dan jendela kediaman mereka.
16 Orang Ditahan
Sementara itu otoritas Lebanon telah menangkap 16 orang terkait ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020).
Demikian kantor berita negara National News Agency (NNA) mengutip keterangan hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/8/2020).
Baca: Sebelum Terjadi Ledakan di Beirut Lebanon, Sejumlah Otoritas Rupanya Sudah Beri Peringatan 10 Kali
Sumber peradilan dan media lokal mengatakan Manajer Umum Pelabuhan di antara mereka yang ditahan.
Fadi Akiki mengatakan sejauh ini lebih dari 18 orang mulai dari pejabat pelabuhan, Bea Cukai dan pihak terkait yang terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan di gudang.
"Enam belas orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan," ujar Akiki.
Dia mengatakan penyelidikan masih terus berlanjut.
Sebuah sumber yudisial dan dua penyiar lokal mengatakan Manager Umum Hassan Koraytem di antara mereka yang ditahan.
Sebelumnya, bank sentral mengatakan telah membekukan rekening tujuh orang termasuk Koraytem.
Total Kerugian Mencapai Rp 216 Triliun
Gubernur Beirut Marwan Abboud memperkirakan kerugian akibat ledakan Selasa (4/8/2020) mencapai 10 hingga 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 144 triliun hingga Rp 216 triliun.
Jumlah ini termasuk kerugian langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan bisnis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.