Demonstrasi Pasca-ledakan di Beirut, WNI Diminta Berdiam Diri di Rumah
WNI diimbau menjauhi tempat yang berpotensi memiliki risiko demonstrasi, tidak terlibat dalam kegiatan politik atau aksi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Aksi demonstrasi terjadi mulai Sabtu (8/8/2020), pasca-ledakan di Pelabuhan Beirut pekan lalu. Warga Negara Indonesia (WNI) diminta tetap berada di rumah.
KBRI Beirut dalam pengumumannya memperkirakan, aksi massa tersebut berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
"Waspada namun tidak panik, dan selalu mengikuti perkembangan situasi melalui media setempat dan media KBRI Beirut," tulis KBRI Beirut, yang dikutip Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).
WNI diimbau menjauhi tempat yang berpotensi memiliki risiko demonstrasi, tidak terlibat dalam kegiatan politik atau aksi.
"Upayakan berada di dalam rumah/tempat aman serta selalu menaati peraturan setempat," lanjut pengumuman tersebut.
KBRI Beirut mengimbau jika WNI beraktivitas di luar rumah dianjurkan mengenakan masker.
Hal itu untuk mengurangi potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena kualitas udara yang buruk serta penularan covid-19 yang cukup tinggi di Lebanon.
Baca: Protes Anti-Pemerintah Lebanon Setelah Ledakan Dahsyat di Beirut: 28 Orang Dikabarkan Terluka
Jika dalam keadaan darurat, WNI yang memerlukan bantuan dan perlindungan dapat menghubungi nomor +961 5 924 676 (Telp) atau +961 70817 310 (Whatsapp).
KBRI Beirut mencatat ada total 1.447 WNI berada di Lebanon, dengan mayoritas TNI atau pasukan kontingen Garuda yang berjumlah 1.234 orang.
Sementara lainnya merupakan sipil, termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa sebanyak 213 orang.