Lebanon Potensial Terancam Menuju Negara Gagal
Krisis politik kini menghantam Lebanon, setelah problem finansial mendorong negara itu ke tubir kemerosotan total.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DOHA – Joe Macaron, peneliti politik di Pusat Kajian Arab Washington DC, menyebut, Lebanon potensial atau sedang berproses menjadi negara gagal.
Analisis itu ditulis di laman Aljazeera.com, Minggu (9/8/2020). Hari ini, Senin (10/8/2020) malam, pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab tumbang.
Mereka mengajukan pengunduran kabinet kepada Presiden Lebanon Michel Aoun. Selanjutnya segera digelar pemilu cepat guna membentuk pemerintahan baru.
Krisis politik kini menghantam Lebanon, setelah problem finansial mendorong negara itu ke tubir kemerosotan total.
Lebanon sedang bernegosiasi dengan IMF, mengajukan pinjaman skala besar, guna mengatasi krisis ekonomi.
Lalu, ledakan dahsyat terjadi di pelabuhan Beirut, 4 Agustus 2020. Sebanyak 2.750 ton ammonium nitrat meledak.
Ledakan bahan bom dan fertilizer itu meneghancurkan kawasan maha luas, radius minimal 5 kilometer dari pusat ledakan di sebuah gudang pelabuhan.
Rekaman video puncak ledakan memperlihatkan daya ledakan yang nyaris mirip bom mikro nuklir.
Menurut Joe Macaron, peristiwa ini melampaui mimpi terburuk di antara terburuk negara itu. Selain efek merusak, ledakan itu mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia.
Beirut sesungguhnya kota yang tahu bagaimana bangkit dari debu kehancuran akibat perang. Kota itu dibangun kembali tujuh kali selama 5.000 tahun sejarahnya.
Bencana terbaru ini, bagaimanapun, lebih menghantui daripada perang masa lalu, invasi atau gempa bumi yang melanda kota kuno.
Sebab itu bukan disebabkan kekuatan luar yang bermusuhan atau bencana alam, tetapi akibat elite penguasa Lebanon sendiri.
Masih belum sepenuhnya jelas apa yang memicu ledakan di gudang pelabuhan, dari tumpukan bahan peledak yang ditimbun sejak tujuh tahun lalu.
Namun, tulis Joe Macaron, tidak ada keraguan apa yang terjadi hari itu bukan hanya kecelakaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.