Lebanon Potensial Terancam Menuju Negara Gagal
Krisis politik kini menghantam Lebanon, setelah problem finansial mendorong negara itu ke tubir kemerosotan total.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Hariri, sebagai gantinya, dapat bekerja sama dengan pemimpin Druze Walid Jumblatt untuk meluncurkan kampanye melawan pemerintah Lebanon dan berpotensi menjadi presiden.
Hezbullah, pemain utama lain dalam sistem politik Lebanon, sementara itu, akan mencoba mengelola ketegangan ini untuk mempertahankan pengaruhnya di negara itu.
Saat ini, rakyat Lebanon menghadapi tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Setelah mengalami keruntuhan ekonomi yang menghancurkan dan mencoba menangkis pandemi dengan sumber daya yang terbatas, mereka sekarang dihadapkan pada tugas sangat besar.
Yaitu menyembuhkan mereka yang terluka dan membangun kembali ibu kota dan pelabuhan utama mereka. Ada rasa jengkel dan lelah setelah semua yang dialami negara ini.
Orang Lebanon tidak diragukan lagi membutuhkan semua bantuan yang dapat mereka peroleh dari komunitas internasional.
Tetapi para elit negara, yang secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab atas tragedi ini, seharusnya tidak diizinkan menggunakan bantuan internasional sebagai pelampung untuk menyelamatkan diri dari pengawasan.
Komunitas internasional tampaknya cenderung melihat ledakan di Beirut hanya sebagai krisis kemanusiaan.
Menawarkan bantuan kepada sistem politik Lebanon tanpa mempertanyakan perannya dalam membawa tragedi ini dan keruntuhan ekonomi, bagaimanapun, akan merugikan, bukan membantu, rakyat Lebanon.
Kesimpulan Joe Macaron, situasi ini akan memberikan kesempatan lain bagi para koruptor.
Di sisi lain, instabilitas Lebanon ini bisa menguntungkan Israel, tetangga negara ini di selatan. Ancaman serangan mungkin menurun karena Lebanon sibuk mengatasi masalahnya sendiri.
Namun, bisa juga instabilitas Lebanon ini ancaman tambahan bagi Israel. Kelompok Hezbollah bisa semakin kuat dan ancaman terhadap mereka semakin nyata.
Dua pekan lalu, insiden silih serang antara milisi Hezbollah dan pasukan perbatasan Israel terjadi di Lebanon selatan.(Tribunnews.com/Aljazeera.com/xna)