Yunani-Turki Bersitegang, Prancis Kirim Kapal Perang dan Jet Tempur Rafale ke Mediterania Timur
Turki dan Yunani, dua anggota NATO, berbeda pendapat atas klaim tumpang tindih sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Hubungan antara Paris dan Ankara juga tegang karena konflik di Libya.
Risiko Kecelakaan Militer
Mitsotakis dalam pernyataannya mendesak Turki untuk menunjukkan "akal sehat" dan memperingatkan bentrokan di Mediterania timur dapat menyebabkan kecelakaan militer.
"Kami dengan waspada menantikan apa yang akan terjadi. Harapannya, dialog dapat dimulai kembali dengan itikad baik," kata Perdana Menteri Tunani.
"Risiko kecelakaan mengintai ketika begitu banyak aset militer dikumpulkan di daerah yang terkurung seperti itu," imbuhnya.
Athena menurut Mitsotakis, tidak akan berusaha untuk meningkatkan situasi. Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, meningkatkan sentimen di Laut Tengah dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters.
"Kami ingin mencapai solusi politik melalui cara-cara damai yang sejalan dengan hukum internasional," katanya. Tapi ia memperingatkan, Turki akan terus mempertahankan hak, ikatan, dan kepentingan di perairan pesisir.
Turki mengatakan ia memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania timur, tetapi terletak di jalur perairan sempit karena perpanjangan landas kontinen Yunani, berdasarkan keberadaan banyak pulau Yunani di dekat pantainya.
Pulau Kastellorizo, yang berjarak sekitar 2 km dari pantai selatan Turki, dan 570 km dari daratan Yunani, merupakan sumber kekecewaan Turki.
"Permintaan Yunani untuk zona yurisdiksi maritim 40.000 kilometer persegi karena pulau Meis [Kastellorizo] seluas 10 km persegi ... tidak dapat didamaikan dengan logika apa pun," katanya.
Klaim Yunani atas perairan di sekitar Kastellorizo didasarkan pada konvensi maritim PBB yang disahkan oleh banyak negara, tetapi bukan Turki.
Ankara mengatakan akan mengeluarkan izin eksplorasi dan pengeboran baru di Mediterania timur, sementara Athena menuntut penarikan segera Oruc Reis dari daerah tersebut.
Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dijadwalkan terbang ke Israel guna melakukan pembicaraan. Ia kemungkinan akan bertemu Menlu AS Mike Pompeo di Wina pada Jumat.
Kepala Diplomatik Uni Eropa Josep Borrell mengatakan menteri luar negeri blok itu Atlantik Utara akan mengadakan pertemuan luar biasa pada Jumat untuk membahas Mediterania timur, Lebanon dan Belarusia.