FBI Ikut Selidiki Ledakan di Pelabuhan Beirut
Seorang diplomat senior AS mengatakan Biro Penyelidik Federal (FBI) akan bergabung dalam penyelidikan ledakan Beirut yang menewaskan 172 orang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Ledakan pada pekan lalu terjadi di pelabuhan Beirut dan menewaskan sedikitnya 172 orang, melukai beberapa 6.000, dan mengakibatkan sekitar 300.000 orang tak memiliki tempat tinggal.
"Tidak mungkin segala sesuatunya berjalan seperti sebelumnya," ujar Heiko Maas.
"Komunitas internasional siap berinvestasi tetapi membutuhkan sekuritas untuk investasi ini. Penting untuk memiliki pemerintah yang memerangi korupsi," jelasnya.
"Banyak negara di Eropa memiliki banyak minat untuk membantu negara ini. Mereka ingin memastikan ada reformasi ekonomi dan pemerintahan yang baik," ucapnya.
Pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab telah memperdalam ketidakpastian di Lebanon.
Pembentukan pemerintahan baru bisa menakutkan di tengah perpecahan dan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat dengan kelas penguasa.
Menteri Luar Negeri Rusia dan Arab Saudi sepakat pada hari Rabu tentang pentingnya menciptakan "kondisi eksternal bermanfaat" untuk pembentukan pemerintah baru Lebanon.
Ledakan dari 2.000 ton amonium nitrat pada Selasa (4/8/2020), telah menewaskan 172 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang.
Hal ini memicu gelombang kemarah warga dan menyerukan ganti pemerintahan.
16 Orang Ditahan
Ototitas Lebanon telah menangkap 16 orang terkait ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8/2020).
Demikian kantor berita negara National News Agency (NNA) mengutip keterangan hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/8/2020).
Sumber peradilan dan media lokal mengatakan Manajer Umum Pelabuhan di antara mereka yang ditahan.
Fadi Akiki mengatakan sejauh ini lebih dari 18 orang mulai dari pejabat pelabuhan, Bea Cukai dan pihak terkait yang terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan di gudang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.