Asap Tebal Hentikan 2 Jam Kereta Api Bawah Tanah Tokyo, ada Teror Lagi?
Sebanyak 22 unit pemadam kebakaran serta puluhan polisi langsung hadir ke lokasi kejadian untuk pengamanan lebih lanjut.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setidaknya 22 unit mobil pemadam kebakaran ke stasiun Kamiyacho Hibiya Line Tokyo sore ini menyangka terjadinya terorisme kembali setelah peristiwa gas sarin Aum Shinrikyo teror pertama Jepang di kereta api bawah tanah Tokyo pula tanggal 20 Maret 1995.
"Tadi ada asap tebal sekali keluar dari ruang mesin pendingin. Belum tahu apakah kecelakaan, atau teror atau sabotase dan sebagainya. Masih kami selidiki," papar seorang polisi kepada Tribunnews.com sore ini (21/8/2020).
Pada sore hari tanggal 21 Agustus jam 16:10 pihak stasiun Kamiyacho menghubungi pemadam kebakaran dan kepolisian karena ada asap tebal di stasiun Hibiya Line tersebut yang langsung menghentikan kereta apinya.
Sebanyak 22 unit pemadam kebakaran serta puluhan polisi langsung hadir ke lokasi kejadian untuk pengamanan lebih lanjut.
Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, yang menerima laporan tersebut, mengirimkan 22 mobil pemadam kebakaran dan peralatan lainnya untuk mengantisipasi asap dan memandu evakuasi penumpang, tetapi saat ini belum ada korban yang dikonfirmasi.
Penyebab termasuk kemungkinan asal dari perokok dan sebagainya masih terus dalam pemeriksaan.
Karena kejadian ini, Jalur Hibiya untuk sementara dihentikan selama hampir 2 jam dan menjelang jam 6 sore ini (21/8/2020) akhirnya kereta api bawah tanah Hibiya Line yang melewati Kamiyacho dioperasikan kembali.
Sementara itu mengenai informasi Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com