AS Terbangkan Pesawat Mata-mata U-2 ke Zona Latihan Tempur di China Utara
Kementerian Pertahanan China mencatat tindakan AS dapat dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman dan bahkan insiden di laut atau di udara.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Brigade itu berlayar menuju medan pertempuran semalaman di atas kapal pendarat mereka, dan menyerang saat fajar.
Unit Pasukan Roket PLA berlatih pemboman instalasi pantai dan mendukung serangan infanteri. Laporan latihan disiarkan Global Times dan China Central Television (CCTV).
Kedua outlet berita itu juga mencatat Korps Marinir PLA mempraktikkan latihan pendaratan penyeberangan laut di Guangdong minggu sebelumnya, yang melibatkan kendaraan serbu amfibi dan pesawat serbu.
Namun, latihan tersebut juga telah memperlihatkan kapasitas PLA berlatih memukul mundur invasi lintas laut.
Minggu lalu, China Daily melaporkan sebuah latihan di Provinsi Guangdong di mana pasukan "Kompi Keenam Bertulang Keras" disimulasikan bertahan dari serangan amfibi besar.
Menurut Global Times, Administrasi Keselamatan Maritim China mengatakan latihan itu juga mencakup dua latihan tembak langsung pada 11-12 Agustus, dan 16-17 Agustus, di Laut China Timur dekat Zhoushan, Provinsi Zhejiang.
Sputniknews baru-baru ini melaporkan tentang bagaimana rumor muncul di media Jepang tentang geladi bersih PLA menyerang beberapa pulau yang dikendalikan oleh Taiwan.
Namun, tidak ada bukti bahwa latihan yang sedang berlangsung ditujukan untuk negara atau tujuan tertentu.
Kemungkinan besar latihan tersebut hanya praktik umum untuk kekuatan laut negara yang berkembang pesat.
Kantor Berita Kyodo Jepang pertama kali melaporkan pada Mei, mengutip sumber orang dalam yang tidak disebutkan namanya, PLA akan latihan invasi laut ke Kepulauan Pratas, atau Dongsha.
Pulau ini terletak di lepas pantai Provinsi Guangdong. Namun, baru minggu lalu Kyodo menyajikan bukti klaim tersebut, mengutip makalah terbaru Li Daguang, seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat.
Namun, Li segera menyatakan kata-katanya disalahartikan, dan tidak mendukung klaim kantor berita tersebut.
Kedua laporan tersebut memicu banyak spekulasi dan histeria di media AS dan Taiwan, yang melaporkan klaim Kyodo sebagai fakta.
Menanggapi berita terbaru, Taipei mengirim 200 tentara dari unit elite ke Pulau Pratas dan mempersenjatai jetnya dengan rudal anti-kapal untuk mengantisipasi latihan tersebut.