Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Normalisasi Hubungan, Israel dan UEA Sepakat Kerjasama Tanggulangi Covid-19

Menteri Kesehatan dua negara membahas kerjasama tentang obat-obatan, penelitian medis dan Covid-19 melalui sambungan telepon.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Setelah Normalisasi Hubungan, Israel dan UEA Sepakat Kerjasama Tanggulangi Covid-19
KARIM SAHIB, Ahmad GHARABLI / AFP
Israel dan UEA sepakat menormalisasi hubungan diplomatik. Negara Yahudi tersebut setuju untuk menghentikan pencaplokan lebih lanjut atas wilayah Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di sektor kesehatan menyusul kesepakatan antara dua negara melakukan normalisasi hubungan.

Kesepakatan ini terjadi 10 hari setelah normalisasi hubungan UEA dan Isreal, demikian dilaporkan kantor berita UEA  WAM, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2020).

Menteri Kesehatan dua negara membahas kerjasama tentang obat-obatan, penelitian medis dan Covid-19 melalui sambungan telepon.

 Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Israel menambahkan bahwa mereka sepakat tentang kerjasama awal di sektor kesehatan.

"Kedua negara masing-masing akan menunjuk perwakilan dan mendirikan delegasi," kata kementerian kesehatan Israel.

Dua Negara juga akan bekerjasama untuk membuat program pertukaran mahasiswa setelah kondisi pandemi corona berlalu. 

Dua negara juga telah menandatangani beberapa perjanjian tentang teknologi untuk melawan virus corona. 

Berita Rekomendasi

Beberapa kolaborasi medis dan pertahanan skala kecil diumumkan dalam beberapa minggu sebelum perjanjian normalisasi.

Sebelum itu, saluran telepon antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel dibuka pada Minggu (16/8/2020) setelah dua negara melakukan normalisasi hubungan diplomatik.

Israel dan UEA pada Kamis (14/8/2020) mengumumkan sebuah perjanjian yang akan mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.

Panggilan telepon rumah maupun handphone belum memungkinkan sebelum hubungan diplomatik dibuka.

"Para Menteri Luar Negeri kedua negara mengadakan panggilan telepon satu sama lain untuk merealisasi pembukaan saluran telepon," kata para pejabat Israel dan juru bicara Kementerian Luar Negeri UEA Hend Al-Otaiba di Twitter.

Otoritas Regulator Telecoms UEA masih belum berkomentar terkait itu.

Reuters dapat melakukan sejumlah panggilan baik melalui telepon rumah maupun telepon seluler dari UEA ke Israel pada Minggu.

Selain itu ada banyak situs berita Israel yang sebelumnya diblokir di UEA juga dapat dilihat pada koneksi Internet UEA.

Baca: Perbaikan Hubungan UEA-Israel: Menlu AS Tur ke Negara Arab hingga Kecaman dari Oposisi

"Saya mengucapkan selamat kepada Uni Emirat Arab membuka blokir," ujar Menteri Komunikasi Israel Yoaz Hendel, seperti dilansir Reuters.

"Banyak peluang ekonomi yang sekarang akan terbuka, dan langkah membangun kepercayaan ini penting untuk memajukan kepentingan negara."

Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalkan hubungan diplomatik dan menjalin hubungan baru yang luas di bawah kesepakatan yang disponsori AS.

Normalisasi ini menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.

Kesepakatan Isreal dan UEA  dibantu ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kesepakatan ini membuat Israel menangguhkan rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat yang diduduki. 

Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. Tetapi UEA, bersama dengan sebagian besar negara Arab lainnya, tidak mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik atau ekonomi formal sampai sekarang. 

Kesepakatan ini membuat  UEA menjadi negara Teluk Arab pertama yang mencapai kesepakatan seperti itu dengan Israel.

Pejabat dari tiga negara menyebut kesepakatan itu "bersejarah" dan terobosan menuju perdamaian.

Namun tidak bagi para pemimpin Palestina, yang tampaknya terkejut, mengecamnya sebagai "tusukan dari belakang" bagi perjuangan mereka.

Dalam sebuah pernyataan bersama,  Trump mengatakan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed telah "menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab".

"Kesepakatan itu akan memungkinkan kedua negara "untuk memetakan jalur baru yang akan membuka potensi besar di kawasan itu," katanya.

Israel dan UEA diharapkan segera bertukar duta besar dan kedutaan besar. Upacara penandatanganan akan diadakan di Gedung Putih.

Trump mengatakan perjanjian itu menyatukan "dua mitra terdekat Amerika di kawasan" dan mewakili "langkah signifikan untuk membangun Timur Tengah yang lebih damai, aman, dan sejahtera."

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan kesepakatan itu akan mengarah pada "perdamaian penuh dan formal" dengan UEA dan menyuarakan harapan bahwa negara-negara lain di kawasan itu akan mengikuti jejaknya. 

"Itu juga berarti menyetujui permintaan dari Trump untuk "menangguhkan sementara" pelaksanaan perjanjian aneksasi," kata Netanyahu.

"Ini adalah momen yang sangat menyenangkan, momen bersejarah untuk perdamaian di Timur Tengah," tambah Netanyahu.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, bagaimanapun, menolak kesepakatan tersebut. 

Juru bicara Abu Rudeineh mengatakan kesepakatan itu adalah "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa dan perjuangan Palestina."

Ditanya apakah Palestina telah mengetahui kesepakatan itu akan berlangsung?

Negosiator senior Hanan Ashrawi mengatakan kepada Reuters: “Tidak. Kami buta (akan hal itu-red)."

Di Gaza, Fawzi Barhoum, juru bicara kelompok Islam bersenjata Hamas, mengatakan: "Normalisasi adalah tusukan dari belakang perjuangan Palestina dan itu hanya melancarkan pendudukan Israel."

Sheikh Mohammed bin Zayed dari UEA mengatakan perjanjian itu akan menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina, yang selama ini Israel hanya menunggu lampu hijau dari Washington.

Pejabat senior UEA Anwar Gargash mengatakan kesepakatan itu membantu meredakan apa yang disebutnya bom waktu. 

Gargash mendesak Israel dan Palestina untuk kembali ke meja perundingan.(Reuters/AFP/AP/ Arab News/Haaretz).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas