China Siap Uji Coba Kandidat Vaksin Covid-19 dari Sel Serangga pada Manusia
China menyetujui uji coba pada manusia untuk kandidat vaksin Covid-19 yang diproduksi dengan menggunakan sel serangga.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - China menyetujui uji coba pada manusia untuk kandidat vaksin Covid-19 yang diproduksi dengan menggunakan sel serangga.
Mengutip Xinhua, pengembang vaksin West China Hospital of Sichuan University Monday, vaksin protein rekombinan dikeluarkan dengan izin penelitian klinis dari Administrasi Produk Medis Nasional.
Menurut peneliti rumah sakit, itu akan menjadi kandidat vaksin COVID-19 pertama China yang ditanam dalam sel serangga pada manusia.
Vaksin ini dirancang untuk memicu antibodi terhadap area tertentu pada lonjakan protein SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.
Baca: Tawarkan ke Indonesia, Dubes Rusia Beberkan Keunggulan Vaksin Corona Sputnik V
Baca: Rusia Tawarkan Vaksin Corona Sputnik V ke Indonesia, Harganya Lebih Murah
Memicu Respon Kekebalan terhadap Infeksi Covid-19
Lebih dalam, hasil tes pada hewan diterbitkan di jurnal Nature pada 29 Juli, yang menunjukkan bahwa vaksin dapat memicu respons kekebalan terhadap infeksi SARS-CoV-2 pada tikus, kelinci dan primata non-manusia.
Dalam kurun waktu tujuh atau 14 hari setelah dosis tunggal dan injeksi, tanpa efek samping yang jelas.
Rekan penulis Wei Yuquan, peneliti senior dari laboratorium kunci negara bagian bioterapi, mengatakan, vaksin itu diproduksi dengan memasukkan gen virus SARS-CoV-2 ke dalam kultur sel serangga, yang dapat menumbuhkan protein virus.
Pendekatan seperti ini diklaim cocok untuk pembuatan vaksin skala besar.
Baca: WHO Desak Investasi Lebih Besar dalam Fasilitas Vaksin COVAX agar Pandemi Cepat Berakhir
Baca: Anggota DPR: Buruh, Tenaga Medis dan Pekerja Kantoran Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Sel Serangga Digunakan untuk Kembangkan Vaksin Rekombinan
Leih jauh, para ilmuwan sebelumnya telah menggunakan sel serangga untuk mengembangkan vaksin rekombinan melawan kanker serviks dan influenza di negara-negara Barat, kata Wei.
Seraya menambahkan, Wei mengatakan, pendekatan tersebut dapat digunakan dengan aman pada manusia.
Rumah sakit yang berbasis di Chengdu juga bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk merancang jalur produksi vaksin.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)