Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baku Tembak Empat Jam di Dekat Beirut, Dua Warga Lebanon dan Suriah Tewas

Perpecahan antara kelompok Arab Sunni dan Syiah Lebanon terbuka setelah pembunuhan 2005 terhadap Rafik al-Hariri.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Baku Tembak Empat Jam di Dekat Beirut, Dua Warga Lebanon dan Suriah Tewas
AFP/STR
Tentara berdiri di sekitar lokasi ledakan, sementara sebuah helikopter memadamkan api di lokasi terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR 

“Kami (akan) mengambil hak kami dengan tangan kami sendiri,” kata Riad Zaher, pemimpin suku Khaldeh.

Dia menyatakan keraguan pihak berwenang akan membawa siapa pun ke pengadilan. “Kami tahu pemerintah akan menahan mereka di satu pintu, dan membiarkan mereka keluar dari pintu lain," katanya.

Menyangkal setiap hubungan Hezbollah dengan insiden tersebut, juru bicara kelompok tersebut merujuk pernyataan militer.

"Melemparkan tuduhan sembarangan sama sekali ditolak," kata Mohammad Afif, juru bicara Hezbollah Lebanon.

"Ini tidak benar. Aparat keamanan dan masyarakat di daerah itu tahu," lanjut Afif. Terletak di jalan raya ke selatan, daerah Khaldeh adalah rumah bersama bagi warga Sunni, Syiah, dan Druze.

Ali al-Shahine, juru bicara suku Arab Khaldeh, menuduh pendukung Hezbollah baru-baru ini mencoba memasang foto Ayyash.

Sumber militer dan Hezbollah menyangkal hal itu terjadi. Setelah keputusan pengadilan, orang-orang di desa asal Ayyash secara singkat memasang fotonya.

BERITA TERKAIT

Tapi menurut aktivis Hezbollah, warga diminta mencopotnya untuk meredakan ketegangan.

Gerakan Masa Depan yang dipimpin putra Hariri, Saad Hariri, mendesak suku Arab Khaldeh untuk menahan diri dan mengatakan insiden itu adalah hasil dari "senjata yang tidak diatur dan provokasi yang sia-sia".

Ini adalah penembakan mematikan kedua dalam seminggu. Sebelumnya, tiga pria ditembak mati di desa Kaftoun di Lebanon utara pada Sabtu.

Seorang pria Suriah telah ditangkap dan dua tersangka Lebanon sedang dalam pengejaran pihak keamanan Lebanon.

“Meningkatnya kekerasan secara sporadis adalah tanda lain dari tercabiknya negara,” kata Mustafa Alloush, satu di antara pemimpin Gerakan Masa Depan.

"Saya perkirakan kekerasan serupa atau jenis lain akan meningkat mulai sekarang," katanya kepada Reuters.

Al-Akhbar, surat kabar pro-Hezbollah, menyatakan ketegangan politik mulai merembes ke jalan.

"'Pertempuran Khaldeh ... memberikan indikasi yang jelas permainan di jalanan akan segera lepas kendali untuk membakar seluruh negeri," katanya.(Tribunnews.com/Ahram.org/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas