Perdana Menteri Terlama di Jepang, Shinzo Abe Mengundurkan Diri karena Sakit
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dikabarkan mengundurkan diri karena alasan kesehatan, sebagaimana disampaikan salah satu pejabat partainya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan, sebagaimana disampaikan salah satu pejabat partainya.
Abe menderita penyakit ulcerative colitis selama bertahun-tahun.
Namun kondisinya diperkirakan semakin memburuk akhir-akhir ini, sebagaimana dilaporan BBC.
Media lokal NHK mengabarkan bahwa Abe ingin menghindari masalah dalam pemerintahannya.
Awal pekan ini, dia didapuk menjadi perdana menteri terlama di Jepang sejak kembali ke kantor pada 2012.
Baca: PM Jepang Abe Akan Mundur dari Jabatannya karena Masalah Kesehatan
Baca: BREAKING NEWS: PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri
Sebelumnya, Abe sempat mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri pada 2007 lantaran keluhan sakit serupa.
Penyakit ulcerative colitis merupakan kondisi kronis yang mempengaruhi usus besar dan itu dia derita sejak remaja.
PM Abe dikenal sebagai sosok konservatif dan nasionalis yang setia.
Tujuannya merangsang pertumbuhan ekonomi agresif dikenal dengan istilah Abenomics.
Selama masa baktinya, Abe telah memperkuat pertahanan Jepang dan meningkatkan pengeluaran militer.
Mengutip dari Japan Times, PM Abe diharapkan bisa berbicara soal kabar pengunduran dirinya ini di depan awak media pada pukul 5 sore waktu Jepang.
Bolak-Balik Rumah Sakit
Dua kali kunjungan ke rumah sakit dalam sepekan ini memicu pertanyaan terkait kesehatan Abe yang memburuk.
Adapun masa jabatannya baru berakhir pada September 2021.
Meski perdana menteri belum mengungkapkan maksud kunjungannya ke rumah sakit, muncul laporan bahwa salah satu kunjungannya berlangsung hingga 8 jam.
Para pejabat Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa sebelumnya menolak spekulasi bahwa dia akan mundur, dengan mengatakan kesehatan perdana menteri baik-baik saja.
Pada Selasa lalu, salah satu pembantu perdana menteri mengatakan kepada Reuters bahwa dia memperkirakan Abe akan segera memenuhi masa jabatannya.
Akira Amari, salah satu pejabat Partai LDP, menepis anggapan bahwa perdana menteri akan memutuskan pemilihan untuk penggantinya.
"Tidak akan ada pemilihan cepat untuk saat ini," katanya.
Kabar Kesehatan PM Abe Memicu Wacana Soal Penggantinya
Pengunduran diri dari perdana menteri akan memicu pemungutan suara untuk menggantikannya.
Pemilihan ini akan diikuti dengan pemungutan suara parlemen untuk memilih perdana menteri baru.
Sosok terpilih akan memegang jabatan tersebut hingga akhir masa jabatan Abe pada September 2021.
Di bawah hukum Jepang, pejabat di bawah perdana menteri akan mengambil alih sementara jika Abe tidak dapat menjalankan perannya.
Hal ini tidak memiliki batasan berapa lama tetap menjabat.
Wakil Perdana Menteri Taro Aso, yang juga menteri keuangan, berada di urutan pertama diikuti oleh Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)