8 Klaim dan Kutipan Paling Kontroversial Donald Trump yang Tertulis dalam Buku Terbaru Bob Woodward
Buku kedua jurnalis Bob Woodward tentang pemerintahan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, berjudul "Rage," memuat banyak klaim yang mengejutkan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Woodward menambahkan para pembantu Trump kemudian mengatakan kepadanya, mereka terkejut tentang klaim Trump.
"Saya telah membangun nuklir - sistem persenjataan yang belum pernah dimiliki siapa pun di negara ini sebelumnya," kata Woodward mengutip ucapan Trump.
"Kami memiliki hal-hal yang belum pernah Anda lihat atau dengar. Kami memiliki hal-hal yang belum pernah didengar Putin dan Xi sebelumnya. Tidak ada siapa pun - apa yang kami miliki luar biasa."
Presiden menyebutkan "rudal super duper" sebelumnya, yang menggunakan teknologi hipersonik, kata seorang pejabat Departemen Pertahanan kepada CNN pada Juli.
Salah satu teori, menurut Inside Defense, adalah "bahwa senjata yang dimaksud adalah rudal balistik D5 yang diluncurkan dari kapal selam berkekuatan rendah yang dipersenjatai dengan hulu ledak W76-2."
4. Trump menyebut para jenderal sebagai 'sekelompok orang bodoh'
Menurut Woodward, seorang ajudan Mattis, mantan menteri pertahanan Trump, mendengar presiden menjelek-jelekkan jenderalnya sendiri, "My f---ing generals are a bunch of p---ies."
Wartawan veteran mengatakan dalam buku itu, presiden bentrok dengan penasihat militernya karena mereka memprioritaskan aliansi internasional daripada usahanya dalam perdagangan.
Minggu lalu, The Atlantic melaporkan tuduhan, Trump berulang kali meremehkan anggota militer AS, menyebut tentara yang tewas di medan perang sebagai "pecundang" dan "bodoh".
5. Mantan menteri pertahanan Trump menyebutnya 'berbahaya'
Mantan menteri pertahanan Jim Mattis mengatakan kepada Woodward bahwa Trump "berbahaya", "tidak layak" untuk menjadi panglima tertinggi, dan "tidak memiliki kompas moral."
Mattis mengundurkan diri dari jabatannya pada Desember 2018 setelah sangat tidak setuju dengan keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah dan Afghanistan.
"Saya pada dasarnya diarahkan untuk melakukan sesuatu yang saya pikir melampaui kebodohan menjadi tindak kejahatan yang sangat bodoh," kata Mattis tentang penarikan itu, menurut buku itu.
Pada kesempatan lain, Mattis mengatakan kepada Direktur National Intelligence Dan Coats saat itu, "Mungkin ada saatnya kita harus mengambil tindakan kolektif," tulis Woodward, seraya mengatakan Mattis khawatir tentang bahaya yang ditimbulkan Trump terhadap negara ketika menjabat.