Trump Sebut Ada Negara yang Bakal Ikuti Jejak UEA Terkait Normalisasi Hubungan dengan Israel
Trump tidak mengungkapkan nama negara yang mungkin akan bergabung. Tetapi ia memperkirakan Arab Saudi pada akhirnya akan mengambil keputusan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
UEA telah mengkhianati dunia Islam dan Palestina dengan mencapai kesepakatan untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Hal itu ditegaskan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa (1/9/2020), seperti dilansir Reuters.
"Tentu saja, pengkhianatan UEA tidak akan berlangsung lama, tetapi stigma ini akan selalu diingat. Mereka mengizinkan rezim Zionis untuk memiliki pijakan di wilayah itu dan melupakan Palestina," kata Khamenei dalam sebuah pidato.
Baca: Raja Salman Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel, Kecuali Ada Kejelasan Status Palestina
"Emirat akan dipermalukan selamanya atas pengkhianatan ini terhadap dunia Islam, negara-negara Arab dan Palestina."
"Saya berharap Emiratis bangun dan mengkompensasi apa yang mereka lakukan."
Hal ini adalah reaksi pertama Khamenei terhadap perjanjian antara UEA dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 13 Agustus 2020.
Ketika ditanya tentang pernyataan Khamenei tentang kesepakatan UEA-Israel, pejabat Kementerian Luar Negeri UEA Jamal Al-Musharakh mengatakan kepada wartawan di Abu Dhabi: "Jalan menuju perdamaian dan kemakmuran tidak dijalankan dengan hasutan dan ujaran kebencian."
Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalkan hubungan diplomatik dan menjalin hubungan baru yang luas di bawah kesepakatan yang disponsori AS.
Normalisasi ini menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.
Kesepakatan Isreal dan UEA dibantu ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kesepakatan ini membuat Israel menangguhkan rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Tetapi UEA, bersama dengan sebagian besar negara Arab lainnya, tidak mengakui Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik atau ekonomi formal sampai sekarang.
Kesepakatan ini membuat UEA menjadi negara Teluk Arab pertama yang mencapai kesepakatan seperti itu dengan Israel.