Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa TV India Terobsesi dengan Kematian Sushant Singh Rajput? Analis Beberkan Fakta Ini

Liputan kematian aktor Bollywood Sushant Singh Rajput dan skandal kekasihnya Rhea Chakraborty tengah mendominasi televisi di India.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mengapa TV India Terobsesi dengan Kematian Sushant Singh Rajput? Analis Beberkan Fakta Ini
AFP/SUJIT JAISWAL
Aktris Rhea Chakraborty (tengah) meninggalkan kantor Direktorat Penegakan (Enforcement Directorate/ED) setelah menjalani pemeriksaan terkait kematian aktor Sushant Singh Rajput di Mumbai pada 7 Agustus 2020. 

Pada hari Selasa, setelah penangkapan Chakraborty, seorang presenter menyombongkan diri, saluran mereka telah menghabiskan 2.000 jam untuk cerita tersebut.

Baca: Rhea Chakraborty, Kekasih Sushant Singh Jadi Tersangka, Heboh Kabar Dirinya Ditampar Saat Interogasi

Aktris Rhea Chakraborty (tengah) meninggalkan kantor Direktorat Penegakan (Enforcement Directorate/ED) setelah menjalani pemeriksaan terkait kematian aktor Sushant Singh Rajput di Mumbai pada 7 Agustus 2020.
Aktris Rhea Chakraborty (tengah) meninggalkan kantor Direktorat Penegakan (Enforcement Directorate/ED) setelah menjalani pemeriksaan terkait kematian aktor Sushant Singh Rajput di Mumbai pada 7 Agustus 2020. (AFP/SUJIT JAISWAL)

Jadi mengapa kematian Sushant mendapat begitu banyak perhatian, dan Chakraborty begitu difitnah?

Menurut pandangan analis, alasan mengapa kematian Sushant Singh Rajput dan skandal Rhea Chakrabory ramai diberitakan adalah politik.

Dia menunjukkan, saluran yang paling memperhatikan berita adalah saluran yang bersimpati kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP).

Baca: Kasus Sushant Singh Rajput Dialihkan ke Biro Investistigasi, Kekasih Sang Aktor Diperiksa Polisi

"Pemerintah senang karena tidak ada yang mempertanyakan mereka tentang ekonomi, PDB, kehilangan pekerjaan, dan meningkatnya angka virus corona," ungkap Bajpai, jurnalis The Print.

Juga, menurutnya, secara komersial masuk akal bagi saluran TV untuk meningkatkan rating mereka dan pendapatan iklan yang melimpah.

"Ratingnya terus naik karena penonton voyeuristik menjilat setiap putaran dan putaran dalam cerita. Jadi saluran tetap menggunakannya," tambah Bajpai.

Berita Rekomendasi

"Tapi kita juga harus menghadapi 'gajah' di ruangan, apa yang dikatakannya tentang masyarakat kita?"

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas