Gara-Gara Baju Terlalu Terbuka dan Vulgar, Wanita Ini Dilarang Masuk Museum di Prancis
Lokasi-lokasi khusus memang kerap memiliki aturan tertentu bagi pengunjung atau wisatawan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Jeanne akhirnya diminta mengenakan jaket agar dia bisa masuk.
"Saya bukan hanya payudara saya, bukan hanya tubuh."
"Standar ganda seharusnya tidak menjadi penghalang hak saya belajar budaya dan pengetahuan," katanya.
Meski diizinkan masuk dengan syarat mengenakan jaket, Jeanne mengaku enggan melakukannya.
"Saya tidak ingin memakai jaket saya karena saya merasa dipukuli, berkewajiban, saya malu, saya mendapat kesan bahwa semua orang melihat payudara saya," ujarnya.
Baca: Pesawat N250 Gatotkaca Karya BJ Habibie Akan Masuk Museum Muspusdirla Yogyakarta
Baca: Setelah Hagia Sophia, Turki Kembali Ubah Museum Lain dan Bekas Gereja Jadi Masjid
Menurut pedoman museum, seseorangakan ditolak masuk jika pakaiannya dapat menyebabkan gangguan publik.
Namun apakah gaun dengan potongan rendah juga demikian?
Insiden ini dengan cepat viral di media sosial Twitter.
Sampai hari ini, Jeanne dalam akun Twitter @jeavnne sudah mendapat puluhan ribu respons warganet.
Pengalamannya sudah diretweet 28 ribu kali dan disukai 40 ribu kali.
Berbagai komentar memenuhi postingannya itu.
Banyak warganet yang menilai museum bersikap diskriminatif atas pilihan pakaian Jeanne.
Beberapa dari mereka mengatakan bahwa banyak benda museum yang justru memperlihatkan wanita tanpa busana.
Dalam bentuk lukisan maupun patung yang dinilai sebagai seni.
Menanggapi hal ini, Musée d'Orsay merilis pernyataan maaf di Twitter.
Pihaknya menyesali tindakan staf yang melayani Jeanne kala itu.
"Kami sangat menyesal dan meminta maaf kepada orang yang terlibat, dengan siapa kami berhubungan," ujar pihak museum.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.