Ahli Virologi Klaim China Tutupi Kebenaran Covid-19, Li Meng Yan: Virus Itu Buatan Manusia
Ahli Virologi Klaim China Tutupi Kebenaran Soal Wabah Covid-19, Li Meng Yan Sebut Bukti Ilmiah Tunjukkan Virus Itu Buatan Manusia
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Baca: Spesimen Terkait Covid-19 yang Diperiksa Hari Ini Merosot dari Target
Laporan Dr Yan tentang Penularan dari Manusia ke Manusia Tak Ada yang Menanggapi
Lebih jauh, Yan mengaku dia melihat 'tidak ada yang menanggapi' laporannya tentang penularan dari manusia ke manusia, dan sementara ada ketakutan di sekitar pemerintah China, dia 'tidak bisa diam'.
Sejak awal, Dr Yan memutuskan untuk menyebarkan pesan ini ke dunia dan itu sangat menakutkan di dunia karena saya seorang dokter.
"Saya tahu jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, saya akan menyesalinya sendiri di masa depan," imbuhnya.
"Saya tidak pernah mengira ini akan terjadi ketika saya melakukan penelitian rahasia, saya (berpikir) saya akan berbicara dengan supervisor saya dan mereka akan melakukan hal yang benar atas nama pemerintah," tambahnya.
"Tapi yang saya lihat adalah tidak ada yang menanggapi itu," ungkapnya.
Baca: Tingkah Laku Paus Orca yang Tak Biasa Membingungkan Ilmuwan, Perahu Layar Diserang Berulang Kali
Dia mengatakan, meski orang-orang takut pada pemerintah, sesuatu yang mendesak ini harus ditanggapi dengan cepat.
"Waktu Tahun Baru Imlek, (saya tahu) ini adalah virus yang berbahaya dan semua hal ini berarti saya tidak bisa diam, ada manusia dan kesehatan global (dalam bahaya)," katanya.
Komisi Kesehatan Nasional China Bantah Virus Corona dari Laboratorium
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China membantah wabah dimulai di laboratorium, dengan mengatakan tidak ada bukti virus korona baru dibuat di laboratorium.
"Faktanya adalah tidak ada penundaan atau penutupan apa pun dari pemerintah China," kata seorang juru bicara mengatakan kepada ITV.
"Mereka melaporkan data virus dan menyampaikan informasi secepat mungkin ke komunitas internasional," tambahnya.
"Begitu kasus diidentifikasi di kota Wuhan, China segera bertindak untuk melakukan penyelidikan guna menghentikan penyebaran penyakit," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)