Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Klaim Vaksin Covid-19 Siap Digunakan Masyarakat Umum pada Bulan November 2020

Beberapa vaksinasi virus corona yang sedang dikembangkan oleh China akan siap digunakan publik pada bulan November, ujar seorang kepala medis.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in China Klaim Vaksin Covid-19 Siap Digunakan Masyarakat Umum pada Bulan November 2020
NICOLAS ASFOURI / AFP
ILUSTRASI Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa vaksinasi virus corona yang sedang dikembangkan oleh China akan siap digunakan publik pada bulan November, ujar seorang kepala medis.

Seperti yang dilansir Mirror, Guizhen Wu, kepala ahli biosafety di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, mengatakan ia telah disuntik vaksin pada bulan April lalu dan tidak muncul efek samping.

China juga telah menanamkan vaksin Covid eksperimental kepada puluhan ribu warganya.

Negara komunis Asia Timur tersebut, tempat di mana virus itu berasal tahun lalu, meluncurkan program penggunaan darurat vaksin sejak bulan Juli.

Skema tersebut menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan oleh satu unit raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech yang terdaftar di AS.

Baca: Doni Monardo: Jangan Anggap Vaksin Ditemukan, Covid-19 Telah Berakhir

Baca: Bamsoet Berharap Distribusi Vaksin Covid-19 Dilakukan Februari 2021: Target Produksi 340 Juta Vaksin

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Vaksin Covid-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada bulan Juni.

Vaksin itu bertujuan untuk melindungi pekerja penting dan mengurangi kemungkinan wabah muncul kembali.

Berita Rekomendasi

Sementara ini, Beijing belum merilis data resmi tentang aksi di kelompok sasaran domestik, yang mencakup pekerja medis, transportasi dan pasar makanan.

Tetapi China National Biotec Group (CNBG), unit Sinopharm yang mengembangkan dua vaksin untuk penggunaan darurat, dan Sinovac telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya puluhan ribu orang telah diinjeksi.

Selain itu, CNBG mengatakan telah memberikan ratusan ribu dosis.

Salah satu vaksinnya mengharuskan seseorang menerima dua atau tiga suntikan untuk diinokulasi.

Beijing telah menggunakan pendekatan publik dari atas ke bawah untuk mendukung vaksin eksperimental dan mendorong dukungan masyarakat.

Di antara mereka yang disuntikkan vaksin sejak awal adalah kepala eksekutif Sinovac dan Sinopharm serta kepala penelitian militer.

Wu mengatakan kepada TV pemerintah minggu ini: "Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi, tidak ada yang sakit."

"Sejauh ini, skema vaksinasi bekerja dengan sangat baik."

"Tidak ada efek samping yang terjadi."

Komentar Guizhen Wu sejalan dengan komentar CNBG minggu lalu.

CNBG menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari puluhan ribu orang yang bepergian ke negara atau wilayah berisiko tinggi yang divaksinasi telah terinfeksi.

Selain itu,tidak ada kasus reaksi merugikan yang nyata lainnya.

Meski begitu, pendekatan China soal vaksin bertentangan dengan banyak negara Barat.

Para ahli telah memperingatkan agar tidak mengizinkan penggunaan darurat vaksin yang belum selesai pengujiannya.

Sebeb, pemahaman tentang kemanjuran jangka panjang dan potensi efek samping dinilai masih kurang.

Anna Durbin, seorang peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins, menyebut program penggunaan darurat China sebagai "sangat bermasalah".

Ia mengatakan tidak mungkin menilai kemanjuran tanpa kelompok kontrol standar uji klinis.

"Anda memvaksinasi orang dan Anda tidak tahu apakah itu akan melindungi mereka," kata Durbin.

Ia juga menambahkan penerima vaksin eksperimental bisa saja menghindari tindakan perlindungan lainnya agar tak terpapar.

Masih dilansir Mirror, keamanan vaksin menjadi fokus tajam minggu lalu ketika AstraZeneca Plc menghentikan uji klinis tahap akhir dari vaksin Covid-19, salah satu yang paling maju dalam pengembangan.

Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020.
Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020. (Paul ELLIS / AFP)

AstraZeneca kemudian melanjutkan uji coba setelah menerima lampu hijau dari pengawas keamanan.

Bersama dengan pembuat vaksin Barat terkemuka lainnya, AstraZeneca telah berjanji untuk menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses pembuatan vaksin.

Rusia adalah salah satu dari sedikit negara lain yang mengizinkan penggunaan vaksin eksperimental.

Rusia mewajibkan vaksin "Sputnik V" miliknya sendiri untuk kelompok tertentu termasuk guru.

Sementara itu, India sedang mempertimbangkan otorisasi darurat untuk vaksin, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas