Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Diperkosa Bergilir depan Anak & Dirampok, PM Pakistan Minta Pelaku Dihukum Gantung atau Dikebiri

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan hukuman berat bagi pelaku kekerasan seksual.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ibu Diperkosa Bergilir depan Anak & Dirampok, PM Pakistan Minta Pelaku Dihukum Gantung atau Dikebiri
fountainhillsrecovery.com
Ilustrasi pemerkosaan 

Insiden berawal dari seorang wanita yang sedang mengemudi di jalan raya dekat Lahore namun kehabisan bensin dan mobilnya mogok.

Dia mengunci pintu mobilnya dan meminta pertolongan.

Nahasnya sekelompok pria memecahkan jendela mobil dan menyeret wanita itu keluar.

Setelah selesai memperkosa, wanita itu juga dirampok.

Pekan lalu polisi sudah menangkap 15 pria, namun mereka mengaku tidak terlibat dalam perkosaan.

Sejak saat itu, polisi menetapkan dua tersangka utama perkosaan, yakni Shafqat Ali dan Abid Malhi.

Salah satu pelaku, Shafqat mengakui perbuatannya dan DNA-nya juga ditemukan di TKP.

Berita Rekomendasi

Shafqat Ali ditahan selama penggerebekan polisi di desa asalnya di Punjab.

Otoritas Punjab, Uzman Buzdar mengatakan penggerebekan sedang dilakukan untuk menangkap Malhi.

Baca: Menteri Kesehatan Pakistan Mengundurkan Diri di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: Jadi Korban Perkosaan Ayah Tiri , Bocah Perempuan Ini Diam, Takut Dibunuh dan Ibunya Diceraikan

Khan juga mengatakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut bahwa Malhi juga terlibat dalam pemerkosaan bergilir lainnya pada tahun 2013.

Kasus ini menyebabkan kemarahan publik Pakistan, di mana serangan seksual kerap dianggap biasa dan pemerkosaan jarang dituntut.

Mirisnya, kepala polisi Lahore Umar Sheikh justru menyalahkan wanita korban perkosaan tersebut.

Dia menilai korban salah karena keluar tanpa didampingi laki-laki dan kehabisan bahan bakar juga.

Pernyataannya ini berujung tuntutan dari aktivis HAM setempat.

Pemerkosaan berkelompok jarang terjadi di Pakistan, meskipun pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan sering dilaporkan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas