Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nyaris Bikin Panik, Bapak-bapak Gunakan Ular Peliharaan Buat Pengganti Masker saat Naik Bus

Di tengah pandemi Covid-19 ini, menggunakan masker sudah menjadi salah satu kewajiban demi menghindari penyebaran virus.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Nyaris Bikin Panik, Bapak-bapak Gunakan Ular Peliharaan Buat Pengganti Masker saat Naik Bus
MEN Media via Daily Mail
Bapak-bapak Gunakan Ular Peliharaan Buat Pengganti Masker Saat Naik Bus 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pandemi Covid-19 ini, menggunakan masker sudah menjadi salah satu kewajiban demi menghindari penyebaran virus.

Lazimnya selain masker medis, masker dengan bahan kain kerap digunakan sebagai pengganti.

Namun berbeda dengan bapak-bapak satu ini.

Maskernya nyaris membuat orang-orang yang satu bus dengannya heboh ketakutan.

Bagaimana tidak, bapak tersebut menggunakan ular besar untuk menutupi hidung dan mulutnya, bak masker.

Dilansir Daily Mail, insiden unik ini terjadi di bus di Salford, Inggris beberapa waktu lalu. 

Baca: Satu Keluarga Kaget Temukan Bangkai Kelelawar di dalam Botol Saus Tiram, Sudah 3 Bulan Dipakai Masak

Baca: Amir Kaget Saat Masuk Kamar Mandi Ada Ular Kobra 1 Meter di Atas Bak Air

Bapak-bapak Gunakan Ular Peliharaan Buat Pengganti Masker Saat Naik Bus
Bapak-bapak Gunakan Ular Peliharaan Buat Pengganti Masker Saat Naik Bus (MEN Media via Daily Mail)

Dari video yang beredar, nampak ular besar tergantung di leher dan bahu bapak tersebut.

Berita Rekomendasi

Reptil besar itu melilit separuh wajahnya, menutupi hidung dan mulut seperti masker.

Diketahui bapak itu tengah menaiki bus menuju ke Manchester.

Penumpang yang merekam terkejut sekaligus keheranan melihat kelakuan bapak-bapak tersebut.

Bapak itu terlihat sempat melepaskan ular dari lehernya.

Reptil itu kemudian melilitkan tubuhnya lagi ke sekitar pegangan tangan bus.

Penumpang yang merekam kejadian itu menganggapnya kejadian yang menghibur.

"Dia membungkus wajahnya seperti masker saat naik bus," kata seorang wanita berusia 46 tahun kepada Manchester Evening News.

"Awalnya kupikir dia memakai masker yang sangat funky, lalu dia membiarkannya merangkak di sekitar pegangan tangan (bus)."

"Tidak ada yang benar-benar terganggu di dalam bus tetapi seorang pria di belakang merekam video."

"Itu benar-benar menghibur," pungkas wanita ini.

Orang-orang dalam bus nampaknya menikmati insiden itu sebagai hiburan semata.

Bagaimanapun juga, bapak itu sudah berusaha menutupi hidung dan mulutnya seperti anjuran pemerintah.

Lain ceritanya dengan seorang penjaga toko asal Inggris ini.

Pemilik toko teh di Chichester, Michael Schneider (57) viral karena melarang pelanggannya menggunakan masker saat masuk ke dalam tempatnya.

Alhasil Michael kini diselidiki pihak kepolisian terkait aturannya tersebut.

Sebab tidak tanggung-tanggung, aturan larangan bermasker itu dia tunjukkan secara terang-terangan.

Bahkan Michael mengaku akan mendenda pelanggannya yang mengenakan masker atas keinginannya sendiri.

Dia juga meletakkan keset merah di depan toko dengan tulisan yang aneh.

'Berdiri di sini sampai Anda menyadari Pemerintah sedang mencuci otak Anda', begitulah kalimat yang tertulis di keset tersebut.

Kiosk6 di London Inggris
Kiosk6 di London Inggris (life's a grand adventure)

Baca: Cuma Ada Satu Cara bagi Manchester United untuk Juara Liga Inggris Musim Ini

Baca: Dikenal sebagai Sekutu Dekat, PM Inggris Boris Johnson Justru Ingin Trump Kalah dalam Pilpres AS

Michael mengira publik Inggris dikontrol pemerintah dengan mengikuti batasan Covid-19 yang ditentukan PM Boris Johnson.

Bahkan baru-baru ini pemerintah merilis enam aturan terkait Covid-19 yang baru berlaku di Inggris.

Polisi saat ini tengah menyelidiki Michael setelah Dewan Distrik Chichester dibanjiri keluhan soal pesan-pesan provokatif dari tokonya.

Michael mengklaim petugas dewan mengancam menutup tokonya jika dia tidak menurunkan tulisan itu, namun tuduhan ini disangkal Dewan.

"Apa yang terjadi sekarang, di mana Anda tidak bisa mendapatkan lebih dari enam orang di satu tempat tanpa polisi mengawasi Anda, itu melanggar Pasal 20 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia."

"Aku sudah bersama polisi, aku sudah dua kali mengikuti sidang Dewan dan mereka semua ingin aku menurunkan posterku dan aku tidak akan melakukannya karena itu kebenaran," ujarnya dikutip dari Metro.co.uk.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas