Direktur Jenderal WHO: Memilih Kesehatan atau Ekonomi dalam Tangani Covid-19 adalah 'Dikotomi Semu'
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus aspek kesehatan dan ekonomi dalam penanganan Covid-19.
Editor: Rizki Aningtyas Tiara
TRIBUNPALU.COM - Wabah virus corona Covid-19 masih terus merebak di ratusan negara di dunia.
Tak dipungkiri, wabah yang telah ditetapkan sebagai pandemi global tersebut berdampak besar bagi aspek kesehatan dan ekonomi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pun menyoroti dua aspek tersebut.
Membuat keputusan untuk memberlakukan lockdown terkait Covid-19 versus membuka kembali perekonomian sebagai pilihan antara kesehatan publik dan ekonomi merupakan dikotomi 'semu', kata Tedros pada Kamis (17/9/2020), sebagaimana dikutip TribunPalu.com dari laman Channel News Asia.
"Itu adalah pilihan semu," kata Tedros dalam sebuah pesan yang direkam dan diputar di webinar National University of Singapore's (NUS) COVID-19 Updates from Singapore.
• WHO Laporkan Rekor Baru Peningkatan Kasus Harian Covid-19 Dunia: Naik Lebih dari 307.000 di 24 Jam
• Pandemi Global Virus Corona: WHO Tak Yakin Vaksin Covid-19 Tersedia Pada Pertengahan 2021
• WHO Sebut Libur Akhir Pekan di Indonesia jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19
![Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus](https://cdn-2.tstatic.net/palu/foto/bank/images/jenderal-who-tedros-adhanom-ghebreyesus66.jpg)
"WHO mendesak negara-negara di dunia untuk fokus pada empat prioritas penting," lanjutnya.
Prioritas pertama adalah mencegah diadakannya acara yang menimbulkan kerumunan besar, seperti di stadion dan klub malam.
Sebab, kerumunan di dua tempat itu menimbulkan 'ledakan kasus infeksi.'
Prioritas kedua adalah melindungi golongan masyarakat yang rentan, menyelamatkan nyawa, dan mengurangi beban sistem kesehatan.
Prioritas ketiga, perlunya edukasi masyarakat tentang jarak fisik, kebersihan tangan, etika pernafasan, dan penggunaan masker untuk menekan penularan Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.