Penjelasan Hukum Lese-majeste, Raja Thailand serta Keluarganya Tidak Boleh Dikritik
Penjelasan hukum lese-majeste Thailand, hukum yang melarang penghinaan terhadap monarki, termasuk salah satu hukum yang paling ketat di dunia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Para kritikus mengatakan hal itu memberikan kelonggaran kepada pihak berwenang untuk menafsirkan hukum dengan cara yang sangat luas.
Pengaduan Lese-majeste dapat diajukan oleh siapa saja, terhadap siapa saja, dan harus selalu diselidiki secara resmi oleh polisi.
Mereka yang ditangkap dapat ditolak jaminannya dan beberapa ditahan untuk waktu yang lama dalam penahanan pra-sidang, kata PBB.
Para wartawan mengatakan persidangan secara rutin diadakan dalam sesi tertutup, seringkali di pengadilan militer di mana hak-hak terdakwa dibatasi.
Hukuman penjara juga berlaku untuk setiap dakwaan lese-majeste.
Artinya, mereka yang dituduh melakukan lebih dari satu pelanggaran dapat menghadapi hukuman penjara yang sangat lama.
Pada Juni 2017, seorang pria dijatuhi hukuman 70 tahun penjara dan itu merupakan hukuman terberat yang pernah dijatuhkan.
Hukuman itu kemudian dikurangi setengahnya setelah dia mengaku.
Mengapa Thailand menerapkan hukum ini?
Raja memainkan peran sentral dalam masyarakat Thailand.
Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober 2016 setelah tujuh dekade bertakhta, dihormati secara luas dan terkadang diperlakukan sebagai sosok seperti dewa.
Ia kemudian digantikan oleh putranya, Maha Vajiralongkorn.
Maha Vajiralongkorn tidak memiliki tingkat popularitas yang sama dengan ayahnya.
Tetapi masih diberi status sakral di Thailand.