Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Hukum Lese-majeste, Raja Thailand serta Keluarganya Tidak Boleh Dikritik

Penjelasan hukum lese-majeste Thailand, hukum yang melarang penghinaan terhadap monarki, termasuk salah satu hukum yang paling ketat di dunia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Penjelasan Hukum Lese-majeste, Raja Thailand serta Keluarganya Tidak Boleh Dikritik
Krit Phromsakla Na SAKOLNAKORN / THAI NEWS PIX / AFP
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (kanan) memimpin upacara membajak kerajaan tahunan di dekat Istana Raja di Bangkok pada 9 Mei 2019. 

Para kritikus mengatakan hal itu memberikan kelonggaran kepada pihak berwenang untuk menafsirkan hukum dengan cara yang sangat luas.

Pengaduan Lese-majeste dapat diajukan oleh siapa saja, terhadap siapa saja, dan harus selalu diselidiki secara resmi oleh polisi.

Mereka yang ditangkap dapat ditolak jaminannya dan beberapa ditahan untuk waktu yang lama dalam penahanan pra-sidang, kata PBB.

Para wartawan mengatakan persidangan secara rutin diadakan dalam sesi tertutup, seringkali di pengadilan militer di mana hak-hak terdakwa dibatasi.

Hukuman penjara juga berlaku untuk setiap dakwaan lese-majeste.

Artinya, mereka yang dituduh melakukan lebih dari satu pelanggaran dapat menghadapi hukuman penjara yang sangat lama.

Pada Juni 2017, seorang pria dijatuhi hukuman 70 tahun penjara dan itu merupakan hukuman terberat yang pernah dijatuhkan.

Berita Rekomendasi

Hukuman itu kemudian dikurangi setengahnya setelah dia mengaku.

Mengapa Thailand menerapkan hukum ini?

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (kiri) dan Ratu Suthida
Pengunjuk rasa royalis memegang foto Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (kiri) dan Ratu Suthida di Bangkok pada 16 Agustus 2020, menjelang protes anti-pemerintah di ibu kota Thailand.

Raja memainkan peran sentral dalam masyarakat Thailand.

Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober 2016 setelah tujuh dekade bertakhta, dihormati secara luas dan terkadang diperlakukan sebagai sosok seperti dewa.

Ia kemudian digantikan oleh putranya, Maha Vajiralongkorn.

Maha Vajiralongkorn tidak memiliki tingkat popularitas yang sama dengan ayahnya.

Tetapi masih diberi status sakral di Thailand.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas