TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, video Dubes Israel keluar dari ruangan di tengah acara Majelis Umum ke-75 PBB.

Dikutip dari Anadolu Agency, Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan hengkang dari tempat duduknya saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato. 

"Perintah pendudukan dan penindasan di Palestina, yang merupakan luka berdarah kemanusiaan, terus melukai hati nurani," kata Erdogan dalam pidato rekamannya yang direkam sebelumnya.

Gilad keluar tepat saat Erdogan mengecam kekerasan Israel pada Palestina.

"Tangan kotor yang mencapai privasi Yerusalem, tempat tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan keberaniannya," kata Erdogan.

"Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad," tambahnya.

Erdogan juga menyinggung 'Deal of the Century' atau 'Abraham Accords', yakni perjanjian normalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain baru-baru ini.

"Atas penolakan dokumen penyerahan, yang coba diberlakukan di Palestina dengan nama 'Deal of the Century', Israel kali ini mempercepat upayanya untuk 'memiliki jalur dalam' dengan bantuan kolaboratornya," katanya.

Presiden Turki menambahkan bahwa perjanjian ini adalah jalan pintas AS untuk mencapai penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

Dimana tujuannya adalah mendirikan negara Palestina di Gaza saja.

Baca: Ketegangan di Mediterania Timur: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Bersedia Bertemu PM Yunani

Baca: Pesan Presiden Turki Erdogan dalam Peringatan Asyura

Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak mendukung rencana apapun yang tidak disetujui rakyat Palestina.

"Partisipasi beberapa negara di kawasan ini dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional."

"Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," ujar Erdogan.

Menurutnya konflik antara Israel dan Palestina hanya bisa selesai dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.