Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikritik soal Palestina oleh Presiden Erdogan, Dubes Israel Hengkang di Tengah Majelis Umum PBB

Viral di media sosial, video Dubes Israel keluar dari ruangan di tengah acara Majelis Umum ke 75 PBB.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Dikritik soal Palestina oleh Presiden Erdogan, Dubes Israel Hengkang di Tengah Majelis Umum PBB
Twitter
Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan hengkang dari tempat duduknya saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengritik tindakan Israel pada Palestina. 

Dengan dasar perbatasan tahun 1967 dan Yerussalem Timur menjadi ibukotanya.

"Mencari solusi selain ini sia-sia, sepihak dan tidak adil," kata Erdogan.

Rekaman video keluarnya Dubes Gilad Erdan itu pun viral di media sosial.

Video ini turut dipublikasikan misi Israel sekaligus mengutip komentar Erdan soal pernyataan Erdogan.

"Erdogan terus mengeluarkan pernyataan anti-Semit dan palsu terhadap Israel."

"Penting agar dunia mengakui standar moral ganda yang telah dia jalani selama bertahun-tahun," kata Erdan, sebagaimana postingan di Twitter.

Dilansir The Times of Israel, Turki menjadi musuh geopolitik Israel di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan.

BERITA REKOMENDASI

Meski hubungan keduanya memanas, Turki terus mempertahankan hubungan terbuka dengan negara Yahudi tersebut.

Khususnya di bidang pariwisata dan perdagangan.

Dalam pidatonya, Erdogan turut memuji keberanian rakyat Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel.

Diberitakan sebelumnya, normalisasi hubungan Israel dengan negara Arab menjadi pukulan besar bagi Palestina, yang bertahun-tahun hidup di bawah kudeta Israel.

Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain
Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain "memalukan". (SAID KHATIB / AFP)

Baca: Lima Alasan Normalisasi Hubungan Israel-UEA & Bahrain, Tetap Lanjut Walau Dinilai Khianati Palestina

Baca: Soal Normalisasi Israel-UEA, Azis Syamsuddin: Indonesia Tetap Bersama Palestina

Warga Palestina mengutuk 'Abraham Accords' sebagai bentuk pengkhianatan.

Perjanjian baru itu melanggar konsensus Arab lama yakni harga hubungan normal dengan Israel adalah kemerdekaan bagi Palestina.

Tapi kini Israel semakin kuat dengan adanya UEA dan Bahrain, sedangkan Palestina masih berada di bawah tekanan pendudukan di Yerussalem Timur dan Tepi Barat.

Diketahui kesepakatan ini akan membantu orang-orang negara Teluk yang ingin berbisnis dan berlibur.

Dilansir BBC, AS kemungkinan membantu melancarkan normalisasi ini dengan iming-iming UEA bisa membeli senjata canggih, yang tidak bisa dibeli UEA dulu. 

Beberapa di antaranya pesawat tempur F-35 dan pesawat perang EA-18G Growler.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas