Debat Panas saat Rapat Dewan Keamanan PBB, China: AS Telah Menciptakan Cukup Banyak Masalah di Dunia
Debat Panas saat Rapat Dewan Keamanan PBB, China: AS Telah Menciptakan Cukup Banyak Masalah di Dunia
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
Lebih dari 200.000 orang meninggal karena wabah tersebut.
Baca: Pengkritik Presiden China Xi Jinping Divonis 18 Tahun Penjara
Baca: Lebih dari 150 Negara Gabung WHO Rencanakan Vaksin Covid-19 Global, China dan AS Enggan Terlibat
Tak hanya Zhang, perwakilan Rusia juga mengkritik tuduhan Craft.
"Kami menyesali fakta bahwa perwakilan Amerika Serikat memilih pertemuan ini dan platform Dewan Keamanan PBB untuk membuat tuduhan tidak berdasar terhadap salah satu anggota Dewan Keamanan," kata Duta Besar Rusia, Vassiy Nebenzia.
Perselisihan itu terjadi dua hari setelah Presiden AS, Donald Trump, berbicara dalam sebuah video kepada Majelis Umum untuk menyalahkan China atas pandemi Covid-19.
China juga disebut menahan informasi tentang virus, pada Selasa (22/9/2020) lalu.
Trump menuduh Beijing mengizinkan penerbangan meninggalkan China dan membuat virus menginfeksi dunia.
Tak hanya itu, Presiden AS juga menyebut Covid-19 sebagai "virus China."
Sementara itu, Covid-19 telah membayangi KTT tahun ini.
KTT terpaksa diselenggarakan secara online karena pandemi dan peraturan karantina 14 hari di New York City.
Dalam Sidang Umum PBB, Trump Minta China Bertanggung Jawab Soal Munculnya Covid-19
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dalam Sidang Umum PBB, Selasa (22/9/2020) bahwa China harus dimintai pertanggungjawaban oleh dunia atas pandemi Covid-19.
Mengutip AFP, dalam pesan yang direkam dan diputar pada pertemuan tahunan PBB, Trump menuduh Beijing mengizinkan virus corona "meninggalkan China dan menginfeksi dunia."
"PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka," kata Trump.
Baca: Selama Lima Tahun Serahkan ke Jusuf Kalla, Kini Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB, Apa Alasannya?
Baca: Trump Tuduh Beijing Mengizinkan Virus Corona Baru, Begini Penjelasannya
Trump, yang sedang menghadapi pertarungan pemilihan ulang yang sulit jelang 3 November mendatang, telah berusaha untuk menangkis kritik pemilih yang berlebihan tentang penanganannya terhadap pandemi dengan menyalahkan China.