Donald Trump Bereaksi setelah Meghan Markle Ajak Warga Amerika untuk 'Mencoblos': Bukan Penggemar
Presiden AS Donald Trump menyatakan ketidaksukaannya kepada Meghan Markle setelah ia dan Pangeran Harry mengajak warga Amerika untuk mencoblos
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
Ia berkata pada Januari 2020, "Saya sangat menghormati Ratu."
"Saya tidak berpikir ini harus terjadi padanya."
Pangeran Harry-Meghan Markle Mendorong Warga Amerika untuk Memberikan Suara dalam Pemilu AS 2020
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Meghan Markle dan Pangeran Harry muncul selama siaran khusus Time 100 2020, daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia pada Selasa (22/9/2020).
Mengutip independent.co.uk, duduk di bangku halaman belakang rumah mereka di Santa Barbara, sebelum mengatakan betapa pentingnya pemungutan suara dalam Pemilu AS 2020, Pangeran Harry dan Meghan Markle memberi selamat kepada mereka yang masuk daftar Time 100.
"Enam minggu lagi kita menuju Pemilu 2020, dan ini adalah Hari Pendaftaran Pemilihan Nasional," kata Meghan Markle.
Baca: Meghan Markle dan Pangeran Harry Sumbang Uang Rp 1,9 Miliar untuk Peringati Ulang Tahun Mereka
Baca: Meghan Markle Menggugat Paparazzi yang Diam-diam Mengikutinya dan Mengambil Fotonya Bersama Archie
Setiap empat tahun, tambah Meghan Markle, dia mendengar bahwa Pemilu merupakan hal penting dalam hidup warga Amerika.
Meghan kemudian meyakinkan bahwa suara yang diberikan dalam Pemilu AS 2020 pantas untuk didengar.
"Suara Anda adalah pengingat bahwa Anda penting. Karena Anda melakukannya. Dan Anda pantas untuk didengarkan," ungkap Meghan Markle.
Pangeran Harry, yang bukan warga negara AS mengakui, dia tidak akan dapat memberikan suara tahun ini.
Untuk dicatat, di Inggris pun ia tidak memberikan suara karena dia bangsawan, yang diharapkan untuk netral secara potilik.
Baca: Pangeran Harry Ulang Tahun ke-36, Akun Instagram Kerajaan Inggris Bagikan Foto Ini
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tanda Tangani Kerja Sama dengan Netflix
Ayah Archie itu juga mendesak warga Amerika untuk memperhatikan jenis informasi yang mereka konsumsi baik secara online maupun offline.
“Ketika yang buruk lebih banyak daripada yang baik, bagi banyak orang, disadari atau tidak, itu mengikis kemampuan kita untuk memiliki belas kasihan dan kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain,” kata Harry.
“Karena ketika satu orang membeli hal-hal negatif secara online, efeknya akan terasa secara eksponensial. Ini waktunya untuk tidak hanya berefleksi, tapi bertindak," ungkap Harry.