Korban Tewas Terus Bertambah, Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua 59 Orang Meninggal
Kementerian Luar Negeri Rusia meminta kedua belah pihak untuk menahan diri, menurut kantor berita Rusia Interfax.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ARMENIA - Pertempuran antara pasukan Armenia dengan Azerbaijan memasuki hari kedua pada Senin (28/9/2020) di Nagorny Karabakh.
Jumlah korban tewas dilaporkan meningkat sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle pada Senin.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan pada Senin mengatakan pasukan Azerbaijan melancarkan serangan besar-besaran di sektor selatan dan timur laut garis depan Karabakh.
Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan sekitar 200 tentara terluka. Namun banyak di antara mereka yang mengalami luka ringan dan beraksi kembali.
Baca: Perang Armenia Vs Azerbaijan: Berikut Perbandingan Militer Kedua Negara, Siapa Lebih Kuat?
Pejabat di wilayah separatis Nagorny Karabakh mengatakan bahwa lebih dari 26 personel mereka tewas pada Senin malam. Sehingga total korban tewas dari kelompok separatis tersebut menjadi 84 orang.
Kini, korban tewas secara keseluruhan kini mencapai 95 orang, dengan 11 warga sipil tewas sejak bentrok meletus pada hari Minggu.
Insiden tersebut merupakan konflik terburuk sejak 2016 dan meningkatkan kemungkinan perang baru di wilayah yang telah mendidih selama beberapa dekade tersebut.
Baca: RESMI, KPK Perpanjang Penahanan Bupati Nonaktif Kutai Timur Ismunandar dan Encek Unguria Firgasih
Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan bertemu untuk membahas bentrokan pada Selasa (29/9/2020) menurut para diplomat sebagaimaana dilaporkan AFP.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata dalam pembicaraan dengan para pemimpin kedua negara pada Senin.
Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan Guterres menekankan perlunya menghentikan segera pertempuran dan dimulainya kembali negosiasi di bawah payung OSCE Minsk Group.
Mobilisasi untuk Perang
Kedua negara telah mengumumkan darurat militer. Presiden Azerbaijan mengumumkan mobilisasi militer parsial di negara itu pada Senin pagi.
Sedangkan Armenia mengumumkan untuk memulai mobilisasi umum pada Minggu (27/9/2020).