Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Donald Trump Badut
Biden mempertanyakan kinerja Trump atas pandemi coronavirus yang telah menewaskan lebih dari 200.000 warga negara AS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Kesal terus disela Trump, Biden sampai menyebut Trump sebagai Badut.
"Sangat sulit untuk bebicara dengan badut ini," kesal Biden.
Biden mempertanyakan cara Trump melakukan penanganan terhadap pandemi. Biden menilai Trump tidak memiliiki rencana apa-apa dalam menangani pandemi yang sudah merenggut 200.000 nyawa warga AS.
Biden mengatakan kepada Trump untuk "keluar dari bunker Anda." dan pergi dengan kereta golf ke Kantor Oval untuk menyaiapkan rencana bipartisan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.
Trump membalas, "Saya akan memberi tahu Anda Joe, Anda tidak pernah bisa melakukan pekerjaan yang kami lakukan. Anda tidak memilikinya dalam darah Anda."
"Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan itu," tegas Biden, yang pernah menjabat delapan tahun sebagai wakil presiden Barack Obama.
Debat mulai terlihat saling ngotot sejak awal ketika membahas topik mengenai Mahkamah Agung, khususnya terkait calon Hakim Agung pilihan Trump, Amy Coney Barrett.
Trump, ditanya tentang apakah Hakim Amy Coney Barrett harus dinominasikan ke Mahkamah Agung sebelum pemilihan.
Sejak debat dimulai Trump dam Bisen saling menyela dan ngotot berargumen mengenai Amy Coney Barrett.
"Kami memenangkan pemilihan. Pemilu memiliki konsekuensi. Kami memiliki Senat dan kami memiliki Gedung Putih dan kami memiliki calon fenomenal dihormati oleh semua orang," ujar Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/9/2020).
"... Saya berpikir, dia (Barrett) akan luar biasa. Dia akan sebaik siapa pun yang pernah bertugas di pengadilan itu. Kami memenangkan pemilihan, karena itu kami memiliki hak untuk memilihnya," tegas Trump.
Biden mengingatkan, terlalu dini untuk mencalonkan Hakim Agung di saat pemenang pemilu belum ada.
Biden menegaskan, hanya pemenang pemilu akan memilih Hakim Agung.
"Kita harus menunggu, kita harus menunggu dan melihat apa hasil dari pemilihan ini,'" tegas Biden.
Biden melihat, masa depan perawatan kesehatan yang terjangkau sangat ditentukan siapa Hakim Agung yang dipilih. Dia mengacy ke Undang-Undang Perawatan Terjangkau.