Kebanyakan Debat Kusir, Aturan Debat Trump-Biden Diubah Hingga Ancam Akan 'Potong' Mikrofon
Komisi Debat Presiden AS mengatakan akan mengubah aturan debat dan memastikan Donald Trump dan Joe Biden lebih tertib di debat selanjutnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Dalam debat pertama keduanya, Presiden Trump selalu menyela perkataan Biden.
Baca: Donald Trump Tolak Kutuk Supremasi Kulit Putih dalam Debat Presiden: Seseorang Harus Lakukan Sesuatu
Baca: Pemilu AS 2020: 4 Hal yang Dipelajari dari Debat Pertama Trump-Biden
Akhirnya kedua kandidat saling bertengkar satu sama lain.
Trump mempertanyakan kecerdasan Biden, sedangkan Biden menyebut Presiden sebagai badut hingga menyuruhnya diam.
"Maukah kamu tutup mulut, Bung?" ujar Biden pada Trump di salah satu kesempatan.
CBS News, mengutip sumber informasi, melaporkan bahwa CPD akan menyusun pedoman dan aturan baru untuk debat kedua dalam 48 jam ke depan.
Lebih lanjut, cara mengontrol mikrofon kedua kandidat menjadi pilihan paling utama untuk mentertibkan Biden dan Trump.
Selain agar keduanya tidak debat kusir, hal itu disiapkan supaya kandidat tidak mengganggu moderator.
Tim Sukses kedua kandidat sudah diberi tahu soal aturan baru ini, tapi mereka tidak menjadi bagian dalam negosiasi, jelas sumber CBS.
Reaksi Pihak Trump dan Biden
Direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh menilai debat pada Selasa malam adalah 'pertukaran ide yang bebas' dan mengritik aturan baru tersebut.
"Mereka melakukan ini hanya karena pria mereka dipukul tadi malam," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Presiden Trump adalah kekuatan dominan dan sekarang Joe Biden sedang mencoba untuk bekerja dengan wasit. Mereka seharusnya tidak menggerakkan tiang gawang dan mengubah aturan di tengah permainan."
Di sisi lain, pihak Biden menerima aturan baru dari komisi.
Wakil manajer kampanye Biden menilai, aturan itu diberikan demi menahan perilaku Donald Trump.
"Presiden harus memilih antara menanggapi para pemilih tentang pertanyaan-pertanyaan yang tidak dijawabnya dalam kampanye ini atau mengulangi krisis yang tak tertahankan tadi malam," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)