Trump Batalkan Agenda Kampanye di Florida Usai Terpapar Corona, Bagaimana Nasib Debat 15 Oktober?
Setelah dinyatakan positif terinfeksi corona, Trump pun terpaksa membatalkan sejumlah kegiatannya, termasuk agenda kampanye pemilu AS di Florida.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Ibu Negara Melania Trump, menjalani karantina di Gedung Putih usai dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Langkah itu diambil agar Trump dapat menjalankan tugas tanpa gangguan selama masa karantina.
Meski tidak jelas seperti apa "proses karantina" yang akan dijalani Trump dan istrinya, tapi pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan bahwa karantina 14 hari harus dilakukan setelah seseorang dinyatakan terpapar Covid-19.
"Kondisi Trump dan Melania baik-baik saja saat ini dan mereka berencana untuk tetap di rumah, di Gedung Putih, selama masa pemulihan," kata dokter Kepresidenan AS, Sean Conley, seperti dilansir AFP, Jumat (2/10/2020).
Trump sebelumnya mengumumkan bahwa ia dan istrinya terinfeksi virus corona. Ia mengumumkan sendiri statusnya itu di akun Twitter pribadinya.
"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!," cuit Trump di akun Twitternya, Jumat (2/10/2020).
Sebelum dinyatakan positif, Trump dan Melania sudah menjalani karantina lantaran seorang penasihat kepresidenan yang dekat dengan Trump, Hope Hick, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Hicks dinyatakan terinfeksi Covid-19 pada Kamis (1/10/2020) pagi.
Pejabat administrasi Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, Hicks mulai merasakan gejala ringan saat perjalanan pulang dengan pesawat usai menghadiri kampanye Trump di Minnesota pada Rabu (30/9/2020) malam.
Sejak itu Hicks dikarantina dan dinyatakan positif virus corona keesokan hari.
Hicks diketahui cukup intens bersama Trump selama satu pekan terakhir. Selain bersama Trump ke Minnesota, dia juga mendampingi ke debat calon presiden pada Selasa (29/8/2020) malam.
Setelah dinyatakan positif terinfeksi corona, Trump pun terpaksa membatalkan sejumlah kegiatannya, termasuk agenda kampanye pemilu AS di Florida. Padahal, Pemilu AS tinggal 32 hari lagi.
Baca: Donald Trump Positif Corona, Apa yang Akan Terjadi jika Trump Terlalu Sakit untuk Menjadi Presiden?
Belum bisa dipastikan juga apakah Trump bisa menghadiri debat kedua Piplres pada 15 Oktober mendatang.
Sebelum terinfeksi, Trump memang terkenal dengan statemennya yang meremehkan bahaya virus ini. Ia kerap meremehkan dan menolak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.
Ia juga sering terlihat tidak mengenakan masker di muka umum dan abai pada anjuran jaga jarak. Padahal WHO menegaskan, pemakaian masker merupakan salah pencegahan agar tidak terkena virus corona.
Saat debat Capres AS Selasa (29/9/2020), Trump bahkan mengejek capres Partai Demokrat, Joe Biden yang suka pakai masker.
"Saya tidak memakai masker seperti dia (Biden). Setiap kali melihatnya, dia pakai masker," ucap Trump dalam debat capres.
"Saat Anda berbicara dengan jarak 200 kaki (60 meter) darinya, dia muncul dengan masker besar yang tidak pernah saya lihat," ucap Trump.
Trump dan para pejabatnya memang jarang terlihat memakai masker dalam setiap kegiatannya.
Trump baru terlihat di depan publik memakai masker ketika mengunjungi fasilitas medis milik militer di Maryland pada 11 Juli 2020.
Bahkan dalam kunjungan ke pabrik masker di Phoenix, Arizona, beberapa waktu lalu, Trump juga tidak memakai masker.
Padahal dari sisi usia, Trump masuk golongan rentan lantaran sudah berusia 75 tahun dan memiliki bobot berlebih.
Baca: Mengenal Si Cantik Hope Hicks, Ajudan Pribadi Donald Trump yang Positif Covid-19, Pernah Jadi Artis
"Kondisi ini akan membutuhkan waktu bagi kita untuk melihat (gejala) apa yang akan terjadi pada Trump dan Ibu Negara," kata eks Komisaris Kesehatan Baltimore, Leana Wen, dilansir CNN.
Wakil Trump, Mike Pence juga tak pernah terlihat pakai masker, termasuk saat mengunjungi lab penelitian corona di momen lain.
Reuters melaporkan, orang-orang di Gedung Putih juga jarang terlihat pakai masker.
Ketika Pusat Pencegahan Penyakit AS atau CDC mengeluarkan rekomendasi untuk pakai masker, termasuk masker kain, Trump mentah-mentah menolaknya.
"Saya kira saya tidak akan melakukan itu," kata Trump ketika itu.
Para pejabat pemerintahan Trump yang tak disebut namanya mengungkapkan alasan mengapa Presiden AS itu menolak memakai masker.
Kepada Associated Press, Kamis (7/5/2020), mereka mengatakan Trump pernah berujar kepada para penasihatnya bahwa memakai masker "akan memberikan pesan yang salah".
Trump, kata mereka, mengatakan jika dia memakai masker maka masyarakat Amerika Serikat akan menganggapnya lebih mementingkan sektor kesehatan ketimbang fokus membuka kembali perekonomian. Citra ini penting demi popularitas Trump untuk pemilu 2020.
Alasan lainnya, ujar sumber Gedung Putih, adalah karena Trump sangat peduli pada penampilannya.
Sumber AP mengatakan, Trump tidak ingin terlihat "konyol" dengan bermasker dalam siaran televisi.
Trump khawatir wajahnya dengan masker akan jadi citra negatif di banyak media. Bisa dimaklumi, pasalnya wajah Trump telah banyak menghiasi meme kocak di media sosial.
Baca: Donald Trump Positif Covid-19, Harga Minyak Mentah Anjlok, Dollar AS Menguat
Berbeda dengan Trump, sang istri Melania punya pandangan lain terhadap masker. Dia lebih disiplin menggunakannya dalam berbagai penampilannya di publik.
Pada Rabu (30/9/2020) lalu, Melania terlihat menghadiri debat presiden dengan menggunakan masker. Sedangkan sang suami tidak menggunakannya.
Melania juga kerap mengunggah pesan di media sosial terkait pencegahan penularan Covid-19 tentang penggunaan masker dan social distancing.
Bahkan, sejak April 2020 dia sempat beberapa kali mengunggah video dan cuitan sebagai kampanye menggunakan masker selama pandemi.
Selama menjabat sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, Melania juga masih aktif dalam kegiatan sosial di tengah pandemi.
Salah satu yang kerap dia posting adalah kegiatan #BeBest, sebuah kampanye yang dia inisiasi bersama Donald Trump.
Kegiatan kampanye tersebut April lalu mengunjungi sebuah komunitas perlindungan bagi perempuan dan anak-anak, The Mary Elizabeth House.
Melania Trump juga masih terlihat menggunakan masker.
Amerika Serikat sendiri saat ini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. Total ada 7.494.671 kasus positif di negeri Paman Sam.
Kematian di AS juga nomor satu di dunia. 212.660 meninggal karena virus ganas ini.
Sementara kasus sembuh corona di AS mencapai 4.736,621 orang. Jadi kasus aktif di sana kini 2.545.390 orang.(tribun network/mal/dod/cnn)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.