WHO Sebut Vaksin Virus Corona Mungkin Akan Tersedia pada Akhir Tahun: 'Ada Harapan'
aksin untuk melawan Covid-19 mungkin sudah siap pada akhir tahun ini, menurut kepala Organisasi Kesehatan Dunia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Vaksin untuk melawan Covid-19 mungkin sudah siap pada akhir tahun ini, menurut kepala Organisasi Kesehatan Dunia.
Dilansir Mirror, Direktur Jenderal organisasi Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan harapan tentang tersedianya vaksin virus corona yang dinanti-nantikan.
"Kita akan membutuhkan vaksin dan ada harapan bahwa akhir tahun ini kita dapat memiliki vaksin," ujar Ghebreyesus.
"Ada harapan," tambahnya.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah selesainya rapat dua hari Dewan Eksekutif mengenai pandemi.
Baca: Menristek: Vaksin Sinovac untuk Kebutuhan Jangka Pendek
Baca: WHO Beri Sinyal Vaksin Covid-19 Akan Tersedia Akhir Tahun Ini
Meski begitu, Ghebreyesus tidak menjelaskan lebih rinci atau merujuk pada vaksin mana yang segera siap.
Saat ini ada sembilan vaksin eksperimental sedang disiapkan untuk program vaksin global COVAX yang dipimpin WHO.
COVAX bertujuan mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir 2021.
Sebelumnya, Profesor Adam Finn dari University of Bristol menyiratkan gagasan, vaksin dapat membuat pandemi berakhir secara langsung dan dramatis.
Ia mengatakan vaksin kemungkinan akan diberikan kepada orang tua terlebih dahulu.
Profesor Finn, yang merupakan anggota komite gabungan untuk vaksinasi dan imunisasi (JCVI) mengatakan, suntikan harus diberikan terlebih dahulu kepada orang tua, pengasuh dan mereka yang rentan, sebelum pertimbangan lain.
Kebijakan itu diambil setelah Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan kepada Commons pada hari Senin, Pemerintah akan mengikuti saran JCVI tentang siapa yang harus divaksinasi terlebih dahulu.
Namun Hancock menolak menanggapi komentar, kurang dari setengah populasi Inggris dapat diberikan suntikan untuk melindungi diri dari virus.
Kate Bingham mengatakan kepada Financial Times bahwa mereka yang berpikir bahwa seluruh penduduk akan divaksinasi adalah "salah arah."