Perintah Presiden China kepada Marinir RRC: Bersiap untuk Perang!
Xi Jinping mengatakan pada para marinir untuk bisa lebih berperan lebih banyak serta merespons lebih cepat dalam segala kondisi wilayah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Presiden China Xi Jinping menghabiskan hari kedua kunjungannya ke Guangdong dengan menyambangi pangkalan Angkatan Laut setempat.
Di sana, Xi meyakinkan para prajurit bahwa China siap perang.
Di pangkalan militer yang terletak di dekat kota Shantou, Xi Jinping mengatakan pada para marinir untuk bisa lebih berperan lebih banyak serta merespons lebih cepat dalam segala kondisi wilayah.
Baca juga: Rakyat Taiwan Bersiap-siap Bela Negaranya Perang Melawan China
"(Kalian harus) memfokuskan pikiran dan energi untuk bersiap menghadapi perang, dan tetap waspada," ungkap Xi Jinping pada para prajurit, seperti dikutip South China Morning Post.
Menurut Xi, pasukan mairinir atau angkatan laut memiliki banyak peran yang berbeda serta tugas yang bervariasi di lapangan.
Di tengah kondisi maritim regional yang sedang panas seperti sekarang, Xi Jinping meminta para prajurit untuk semakin fokus melatih kemampuan berperang.
Baca juga: Hubungan dengan China Memanas, Taiwan dan Amerika Serikat Buka Pusat Layanan Jet Tempur F-16
"Karena itu, Anda harus mendasarkan pelatihan Anda pada kebutuhan untuk berperang, dan meningkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur," lanjutnya.
Xi Jinping yang juga merupakan ketua Komisi Militer Pusat, mengatakan kepada para pasukan Angkatan Laut China bahwa mereka harus memikul tanggung jawab penting untuk menjaga wilayah dan kedaulatan China, kepentingan maritim, serta kepentingan luar negeri.
![Taiwan Selenggarakan Latihan Tembak Langsung saat Ketegangan China-AS Meningkat](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tentara-taiwan.jpg)
Kunjungan Xi Jinping ke pangkalan Angkatan Laut China tersebut cukup menarik perhatian dunia karena dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.
Beberapa kali kedua negara menyatakan bahwa mereka siap memberikan serangan balasan jika nantinya ada aktivitas militer yang di luar ketentuan.
Pada hari Selasa (13/10), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing akan memberikan balasan atas laporan Kongres AS yang berupaya memasok persenjataan canggih ke Taiwan.
"AS sebaiknya harus segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan, menghentikan kesepakatan senjata, dan memutuskan hubungan militer mereka," ungkap Zhao.
Dalam kunjungannya ke Shantou, Xi juga menekankan bahwa China akan dengan teguh mengikuti jalan reformasi dan keterbukaan. Xi meyakinkan dirinya akan terus membangun China sebagai negara yang makmur dan modern.
![Afloat Forward Staging Base di Kapal Perang Amerika Serikat, USS Ponce, memamerkan senjata laser.](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/senjata-laser2.jpg)
Shantou merupakan titik penting sebagai salah satu dari empat zona ekonomi khusus yang didirikan oleh Beijing pada hari-hari awal reformasi.