Omar Nasiri, Mata-mata Itu Hidup di Tengah-tengah Radikalis Aljazair di Brussel (1)
Radikalisme atas nama agama tumbuh subur di Eropa. Kebebasan ala barat membuat ideologi intoleran ini berkembang biak, memunculkan bahaya maut.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Rekan bisnisnya, Laurent, memiliki koneksi langsung ke pabrik senjata di Belgia. Orang itu murni berbisnis. Ia benar-benar memburu uang dari kegelapan.
Hingga suatu hari, tiba-tiba Nasiri mendapati banyak barang di rumah ibunya. Ada mesin faks, fotokopi, kertas, dan koper-koper.
Amin dan Yasin serta dua rekan baru rupanya hendak tinggal menumpang di rumah itu. Hari berikutnya Nasiri paham, mereka ternyata mengurusi buletin Al Ansar.
Buletin propaganda kelompok Group of Islamic Army (GIA) Aljazair dibikin dan diterbitkan dari rumah ibunya, tempat Nasiri tinggal.
GIA adalah kelompok paling keras di Aljazair. Mereka menerapkan hukum Islam dan tindakan ekstra keras kepada siapapun yang menentangnya.(Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga - Bersambung)