Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Santi, Perempuan Berdarah Batak yang Ikut Pilkada Melbourne Australia

'Councillor' adalah pejabat yang dipilih melalui pemilihan untuk 'council' atau Dewan Pemerintah setingkat kabupaten atau kota.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sosok Santi, Perempuan Berdarah Batak yang Ikut Pilkada Melbourne Australia
Via ABC
Santi Whiteside asal Sumatera Utara mengaku tak pernah terlintas dalam benaknya untuk menjadi politisi di Australia. (Koleksi pribadi) 

TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE -  Santi Whiteside adalah seorang perempuan berdarah Batak yang sudah menetap di Australia selama 20 tahun.

Kini dia memutuskan untuk terjun ke dalam politik praktis dengan menjadi salah satu kandidat ‘councillor’ di kawasan Whitehorse, sebelah timur kota Melbourne.

'Councillor' adalah pejabat yang dipilih melalui pemilihan untuk 'council' atau Dewan Pemerintah setingkat kabupaten atau kota.

Salah satu dari 'councillor' sekaligus akan menjadi walikota atau 'mayor'.

Ia mengaku pada awalnya tak terpikir untuk terjun dalam dunia politik di Australia.

Namun dukungan dari teman-teman dan komunitasnya, akhirnya mendorong Santi untuk mencalonkan diri.

"Salah satu alasan saya ingin ikut tahun ini adalah agar lebih banyak warga Indonesia [di Australia] yang terjun ke dunia politik Australia, untuk kehidupan warga yang lebih baik," kata Santi seperti dilansir dari ABC Indonesia.

Santi Whiteside ketika berfoto bersama Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Perempuan berdarah Batak ini menjadi kandidat wakil rakyat dalam pilkada di Australia.(Istimewa via ABC Indonesia)
Santi Whiteside ketika berfoto bersama Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Perempuan berdarah Batak ini menjadi kandidat wakil rakyat dalam pilkada di Australia.(Istimewa via ABC Indonesia) (Istimewa via ABC Indonesia)
Berita Rekomendasi

Selama ini, Santi memang aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan di Melbourne. Beberapa organisasi yang diikutinya secara aktif adalah Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria, dimana Santi dipercaya sebagai Wakil Presiden di organisasi tersebut.

Selain itu, dia juga aktif di perkumpulan kuliner Indonesia dan menjadi komite di perkumpulan warga India di Australia.

"Meskipun saya berdarah Batak, tapi sudah lama saya tertarik dengan budaya India," katanya.

Keberagaman Indonesia jadi 'modal politik'

Di Indonesia, politik uang dalam sebuah pemilihan sudah menjadi rahasia umum, tapi Santi mengaku hal ini, setidaknya, tidak terjadi dalam pemilihan 'council' di Victoria.

Dari biaya yang ia keluarkan untuk mengikuti pemilihan 'councillor', ia mengatakan biaya terbanyak adalah untuk keperluan kampanye.

"Kebanyakan untuk membuat materi kampanye, seperti poster, iklan di media," katanya.

Baca juga: Mendagri: Pilkada 2020 Dijamin Tak Sebarkan Covid-19 Jika Ikuti Protokol Kesehatan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas