Turki Siap Kirim Pasukan Bantu Azerbaijan Melawan Armenia
Turki menegaskan kembali dukungannya kepada Azebaijan dan menyuarakan kesiapan bantuan, baik di meja perundingan maupun di medan perang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, Ankara siap untuk mengerahkan pasukannya ke Azerbaijan untuk mendukung Baku dalam konflik dengan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh.
"Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) mengumumkannya pada hari pertama (eskalasi baru di Nagorno-Karabakh). Turki tidak ragu-ragu dan Presiden kami tidak ragu-ragu," kata Oktay dalam wawancara dengan CNN Turk, Rabu (21/10), seperti dikutip TASS.
Sebelumnya, Turki menegaskan kembali dukungannya kepada Azebaijan dan menyuarakan kesiapan bantuan, baik di meja perundingan maupun di medan perang.
Bentrokan baru antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada 27 September, dengan pertempuran sengit berkecamuk di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
Azerbaijan dan Armenia telah memberlakukan darurat militer dan melancarkan upaya mobilisasi. Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan adanya korban termasuk warga sipil.
Rusia kirim Mig29
Rusia mengirim 13 jet tempur Mikoyan MiG-29 ke wilayah Armenia.
Mengutip Avia Pro, pengerahan itu dilihat lewat gambar satelit dari Pangkalan Udara Militer Erebuni.
Erebuni merupakan satu dari 12 distrik Yerevan, Ibu Kota Armenia.
Avia Pro secara khusus menyebut pesawat tempur Rusia, karena jet tempur tersebut secara resmi digunakan oleh Angkatan Udara Armenia.
Lebih lanjut, gambar satelit tertanggal awal tahun ini menunjukkan 13 pesawat tempur MiG-29 diparkir di lapangan udara terbuka.
Baca juga: Perang di Nagarno-Karabakh: Armenia Tuduh Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata
Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Baru di Nagorno-Karabakh
Lalu, 13 helikopter militer lainnya yang masuk ke citra satelit.
Ini menandakan potensi cukup besar mengenai lapangan terbang militer ini.
Perlu dicatat bahwa meski terdapat pasukan militer Rusia di wilayah Armenia, Moskow lebih memilih untuk tidak ikut campur dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
Rusia berupaya untuk menyelesaikan konflik melalui jalur diplomatik, dengan mempertimbangkan intervensi Turki dan serangan terbuka di wilayah Armenia.
Moskow mungkin mempertimbangkan kembali posisinya dalam masalah ini.
Terutama karena Armenia adalah negara anggota CSTO (Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif).
CSTO merupakan aliansi militer antar-pemerintahan yang ditandatangani pada 15 Mei 1992.
Pada 1992, enam negara masuk Persemakmuran Negara-negara Merdeka, di antaranya: Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Makin panas, Turki siap kerahkan pasukan ke Azerbaijan untuk melawan Armenia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.