Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Corona di AS Melonjak Tinggi, Kepala Staf Gedung Putih: Kami Tidak akan Kendalikan Pandemi

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengaku enggan mengendalikan pandemi Covid-19 di AS meski kasus terus melonjak tinggi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Kasus Corona di AS Melonjak Tinggi, Kepala Staf Gedung Putih: Kami Tidak akan Kendalikan Pandemi
SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump mengepalkan tinjunya saat ia meninggalkan Walter Reed Medical Center di Bethesda, Maryland menuju Marine One pada 5 Oktober 2020, untuk kembali ke Gedung Putih setelah menerima perawatan Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan, Amerika Serikat tidak akan mengendalikan pandemi virus corona pada Minggu (25/10/2020) kemarin.

Padahal, AS baru mengalami lonjakan kasus COVID-19 di seluruh negeri bahkan di Gedung Putih sendiri.

Dalam dua hari terakhir, AS mendapati jumlah kasus COVID-19 baru tertinggi.

Akibat lonjakan ini, pandemi menjadi satu di antara masalah genting dalam pemilihan umum.

Seakan tidak menghiraukan lonjakan kasus, Wakil Presiden Mike Pence justru nekat melakukan perjalanan untuk berkampanye.

Presiden AS Donald Trump mengepalkan tinjunya saat ia meninggalkan Walter Reed Medical Center di Bethesda, Maryland menuju Marine One pada 5 Oktober 2020, untuk kembali ke Gedung Putih setelah menerima perawatan Covid-19.
Presiden AS Donald Trump mengepalkan tinjunya saat ia meninggalkan Walter Reed Medical Center di Bethesda, Maryland menuju Marine One pada 5 Oktober 2020, untuk kembali ke Gedung Putih setelah menerima perawatan Covid-19. (SAUL LOEB / AFP)

Baca juga: Kepala Staf Wakil Presiden Amerika Serikat Marc Short Positif Covid-19

Padahal pembantu dekatnya di Gedung Putih telah dinyatakan positif virus corona.

Menurut penghitungan Reuters, AS melaporkan 79.852 infeksi baru pada Sabtu (24/10/2020).

Berita Rekomendasi

Mendekati rekor hari sebelumnya pada Jumat dengan 84.244 kasus baru.

Rawat inap juga meningkat dan telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Bahkan, angka kematian di AS juga cenderung meningkat.

Meski mengalami kondisi parah akibat pandemi, dalam wawancara terbaru dengan CNN, Meadows justru tidak berniat untuk menanganinya.

Wakil Presiden AS Mike Pence berbicara tentang pengujian Covid-19 di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 28 September 2020.
Wakil Presiden AS Mike Pence berbicara tentang pengujian Covid-19 di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 28 September 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Baca juga: Donald Trump: Amerika Serikat Akan Depresi Besar jika Saya Mendengarkan Ilmuwan

Kepala staf Gedung Putih itu justru mengaku tidak akan mengendalikan pandemi.

Sebab menurutnya, pandemi hanya bisa dikendalikan dengan vaksin, terapi dan area mitigasi lainnya.

Meadows juga menganggap enteng ketika didesak alasan pemerintah tidak mau mengendalikan virus.

"Karena itu adalah virus yang menular seperti flu."

"Kami sedang berusaha untuk menahannya," jawab Meadows, dikutip dari CNA, Senin (26/10/2020).

Sementara itu, Calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris ikut menanggapi komentar Meadows tersebut.

Senator Kamala Harris, pasangan calon presiden Joe Biden, menghadiri pengarahan virus corona di studio darurat di Hotel DuPont pada 13 Agustus 2020 di Wilmington, Delaware.
Senator Kamala Harris, pasangan calon presiden Joe Biden, menghadiri pengarahan virus corona di studio darurat di Hotel DuPont pada 13 Agustus 2020 di Wilmington, Delaware. (Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Baca juga: Kamala Harris Soroti Buruknya Penanganan Trump terhadap Covid-19, Mike Pence: Salahkan China

Menurut Harris, komentar Meadows yang meremehkan virus corona seakan mengakui kekalahannya dalam melawan pandemi.

"Mereka mengakui kekalahan, dan saya telah mengatakan itu, dan Joe Biden telah mengatakan itu sejak awal," kata Harris saat sedang berkampanye di Michigan.

Harris juga mengkritik komentar Meadows, karena menyamakan virus corona dengan flu.

"Ini adalah kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan mana pun dalam sejarah Amerika," katanya.

Biden dan Harris telah mengecam Presiden AS Donald Trump atas penanganannya terhadap pandemi.

Sebab, pandemi telah membuat AS menderita kira-kira seperlima dari total kematian dunia meskipun populasinya hanya empat persen dari total.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.
Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Baca juga: Sempat Terinfeksi Corona, Trump Janjikan Pengobatan yang Sama Gratis untuk Seluruh Warga Amerika

Pandemi, yang telah membuat jutaan orang Amerika menganggur, tetap menjadi materi yang terdepan dan terpusat dalam pemilihan presiden November mendatang.

Virus itu juga kini telah menyebar di dalam Gedung Putih sendiri.

Tiga minggu setelah Trump dirawat di rumah sakit karena COVID-19, Kepala Staf Wakil Presiden Mike Pence, Marc Short, dinyatakan positif.

Hal itu diungkapkan oleh seorang juru bicara pada Sabtu (24/10/2020) kemarin.

Kendati demikian, juru bicara wakil presiden itu mengatakan, Pence dan istrinya dinyatakan negatif.

Ia menambahkan, Pence akan terus berkeliling melintasi AS pada hari-hari terakhirnya berkampanye.

Presiden AS Donald Trump berdiri bersama ibu negara AS Melania Trump setelah ia berpidato di Konvensi Republik pada hari kedua dari Rose Garden Gedung Putih 25 Agustus 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berdiri bersama ibu negara AS Melania Trump setelah ia berpidato di Konvensi Republik pada hari kedua dari Rose Garden Gedung Putih 25 Agustus 2020, di Washington, DC. (Brendan Smialowski / AFP)

Baca juga: Donald Trump Defensif dan Bilang Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Joe Biden: Dia Sudah Menyerah

Gedung Putih menganggap status Pence sebagai "pekerja penting" sebagai pembenaran untuk perjalanan kampanye meski pembantu dekatnya terpapar virus corona.

Selain tentang lonjakan tinggi, Meadows juga ditanya tentang Pence, yang mengepalai gugus tugas virus corona Gedung Putih.

Sebab, Pence tampaknya memamerkan pedoman dari Pusat Pengendalian Penyakit dengan bepergian dan tidak melakukan karantina mandiri setelah Short terpapar virus.

"Aku bisa memberitahumu dia memakai masker dan akan memakai masker hari ini," kata Meadows.

"Jelas, saat terpapar, Anda harus mengambil faktor mitigasi tambahan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas