Ribuan Demonstran di Nigeria Menjarah Gudang Bantuan Logistik, Sebut Pemerintah Sembunyikan Makanan
Beredar rekaman ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Beredar rekaman ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria.
Dilansir Daily Mail, gudang yang terletak di Kota Jos itu menjadi bulan-bulanan demonstran anti-pemerintah.
Mereka menuduh pemerintah menyembunyikan bantuan makanan tersebut.
Video menunjukkan orang-orang memanjat atap gudang tersebut.
Baca juga: Penyanyi Nigeria Divonis Hukuman Mati Karena Dituduh Menista Agama Islam
Baca juga: Wonderkid Nigeria Pilih Napoli Ketimbang Manchester United Karena Sungkan pada Odion Ighalo
Mereka merusak atap logam itu, mengambil karung makanan, dan melemparkan ke arah demonstran lainnya.
Gudang Jos hanyalah satu dari serangkaian bangunan yang menjadi sasaran amuk massa di Nigeria.
Hampir sepertiga dari 36 negara bagian melaporkan tindakan serupa di tempat penyimpanan bantuan logistik.
Para menteri mengatakan makanan tersebut akan dibagikan untuk masyarakat yang terdampak lockdown Covid-19 dan dalam proses pendistribusian.
Namun di tengah protes anti-pemerintah ini dan insiden penembakan aktivis oleh aparat keamanan, orang-orang tidak mengindahkannya.
"Bagaimana kita bisa memiliki pemerintahan yang begitu jahat, di mana warganya sekarat karena kelaparan dan mereka menyembunyikan bahan bantuan ini dari mereka?" kata sumber France24 yang merupakan salah seorang demonstran di gudang logistik itu.
"Ada kelaparan dan kelaparan karena ada inflasi tinggi harga pangan di pasar dan tidak semua orang mampu membeli karena kurangnya lapangan kerja dan upah serta gaji yang buruk," tambahnya.
Penduduk lokal menggerebek persediaan pertanian di pusat Kota Jos pada Minggu, sehari setelah ribuan orang menjarah gudang logistik pemerintah.
Penjarahan persediaan makanan juga dilaporkan di negara bagian Taraba dan Adamawa.
Seorang demonstran lain yang ikut dalam penjarahan di Abuja, Senin lalu mengatakan: "Kami lapar. Anda (pasti) mengerti."