Setelah Jepang Tanpa Festival, Akhirnya Keceriaan Anak-anak Muncul di Hiraizumi-cho Iwate
Prosesi anak tahun ini dibatasi di kota untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona baru, dan 46 orang berusia 4 hingga 6 tahun berpartisipasi.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah libur berbulan-bulan tanpa festival, akhirnya Festival Musim Gugur Fujiwara di Hiraizumi-cho, disponsori oleh Asosiasi Pariwisata Hiraizumi, mulai diselenggarakan dari tanggal 1 hingga 3 November 2020. Selama ini berbagai festival ditiadakan karena antisipasi terhadap Corona.
"Setelah sekian bulan tak ada festival akhirnya kita selenggarakan festival terbuka kali ini di Kuil Chusonji (Mototeru Okuyama), prosesi untuk anak-anak diadakan, dan anak-anak dengan kostum cerah diarak di sepanjang jalan yang diwarnai dengan dedaunan musim gugur, serta baju warna-warni yang cantik," papar Kuniyama seorang panitia kepada Tribunnews.com Senin ini (2/11/2020).
Prosesi anak tahun ini dibatasi di kota untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona baru, dan 46 orang berusia 4 hingga 6 tahun berpartisipasi.
Anak laki-laki memakai topi gagak, anak perempuan memakai mahkota, dan mereka memakai kariginu merah dan biru dan gantungan lurus, dan berjalan sekitar 300 meter dari aula utama ke golden hall yang ada di kuil Chusonji.
Kuil Chūson-ji adalah kuil Buddha di kota Hiraizumi di selatan Prefektur Iwate, Jepang. Ini adalah kuil utama sekte Tendai di wilayah Tōhoku di utara Honshu.
Kuil tersebut mengklaim didirikan pada tahun 850 oleh Ennin, kepala biara ketiga sekte tersebut.
George Sansom, diplomat Inggris dan sejarawan Jepang, menyatakan Chūson-ji didirikan oleh Fujiwara no Kiyohira pada tahun 1095.
Chūson-ji ditetapkan sebagai Situs Bersejarah Khusus pada tahun 1979 dan pada bulan Juni 2011 terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari "Monumen dan Situs Bersejarah Hiraizumi".
Festival musim gugur Fujiwara ini untuk prosesi anak-anak, kejuaraan Benkei Rikimochi, kompetisi yang membanggakan kekuatan membawa kue beras (mochi) berukuran besar, Kaiyama Goma memorial service, serta folk performing arts, Noh dan Kyogen.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" yang sangat menarik, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com