Jelang Pilpres AS, Dubes Lutfi Yakin Hubungan RI - AS Tetap Erat
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat (AS), Muhammad Lutfi meyakini hubungan RI-AS akan tetap erat siapapun yang terpilih.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat (AS), Muhammad Lutfi memberikan tanggapan seputar pemilihan presiden AS yang berlangsung pada Selasa (3/11/2020) ini.
Menurutnya masalah pemilu AS, masalah sensitif untuk dibicarakan oleh delegasi negara lain seperti dirinya, namun ia meyakini hubungan RI - AS akan tetap erat siapapun yang terpilih nantinya.
"Siapapun presiden AS yang terpilih, baik dari Partai Demokrat, Joe Biden atau Presiden Trump dari Partai Republik yang sudah dibuktikannya lewat terobosan-terobosan Indonesia yang sudah dijalankan. Saya akan berusaha memastikan bahwa dengan tingginya perdagangan akan mendatangkan investasi," ungkap Dubes Lutfi dalam konferensi pers, Senin (2/11/2020).
Baca juga: 10 Seleb Dunia yang Pilih Dukung Joe Biden Daripada Donald Trump, Dwayne Johnson juga Billie Eilish
Dubes Lutfi melihat antara RI - AS memiliki persamaan norma dan nilai-nilai.
Kedua negara merupakan bangsa yang mempunyai demokrasi terbuka, serta negara yang menjunjung tinggi hukum.
"Kedua bangsa, memberikan kebebasan pada rakyatnya untuk mengemukakan pendapat dan bebas untuk memilih," katanya.
Karena empat nilai tersebut Dubes Lutfi merasa Indonesia dan AS akan berdiri sama tinggi di kawasan maupun di dunia sebagai sahabat lama yang baru, karena nilai dan norma tersebut.
Hal ini diwujudkan dalam dua pencapaian terbaru kerjasama kedua negara.
Pertama, terkait kedekatan kementerian pertahanan RI dan AS yang sudah terpecahkan dengan kunjungan Prabowo Subianto di AS sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) beberapa waktu lalu.
"Karena kita tidak bisa membicarakan keamanan regional tanpa adanya kerja sama kedua Kementerian Pertahanan," ujarnya.
Kedua, terkait perpanjangan fasilitas bebas tarif bea masuk (generalized system of preference/ GSP) untuk produk ekspor Indonesia ke AS yang diumumkan Menlu Retno Marsudi, Minggu (31/10/2020).
"GSP kita yang memakan waktu peninjauan 2,5 tahun berhasil tembus dan mendapat perpanjangan. Tapi saya yakin ini karena kita memiliki kedekatan yang baik," imbuhnya.
Baca juga: Jajak Pendapat H-1 Pemilu AS: Biden Unggul Tipis Atas Trump di Florida
Ia menegaskan siapapun yang akan menjadi Presiden terpilih di AS dengan norma dan nilai-nilai tersebut, RI - AS akan berdiri tinggi di regionnya dan di kawasan dunia.
"(Kedua negara akan) memastikan bahwa terjadi pertambahan nilai dan peningkatan keamanan untuk mensejahterakan rakyatnya," tambah Dubes Lutfi.