Pelaku Kedua Teror di Wina Austria Ditangkap Tanpa Perlawanan di Kota Linz
Para pelaku teror di Wina diketahui pernah berusaha menuju Suriah, bergabung bersama kelompok ISIS. Pelaku pertama yang tewas, pernah dipenjarakan.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, WINA – Seorang pelaku teror di Wina ditangkap tanpa perlawanan di kota Linz, Austria. Kabar penangkapan ini diwartakan media Kronen Zeitung, dikutip kantor berita TASS, Selasa (3/11/2020) malam WIB.
Pasukan khusus yang memburu pelaku melakukan penangkapan cepat dan mendadak. Menurut Kronen Zeitung, pria ini bersama-sama pelaku lain yang sudah tewas, melepaskan tembakan acak yang menewaskan sejumlah orang.
Aparat keamanan Austria terus melancarkan operasi besar-besaran memburu teroris lain yang aksi mereka menewaskan empat orang di Wina, Senin (2/11/2020) malam waktu setempat.
Baca juga: Dukungan Negara-negara di Dunia ke Austria Pasca Insiden Penembakan di Wina
Baca juga: Teror di Austria, Pelaku yang Ditembak Mati Warga Berdarah Austria-Makedonia-Albania
Seorang pelaku telah ditembak mati menyusul baku tembak melawan pasukan khusus kepolisian Austria. Dikutip Sputniknews.com, pelaku dilaporkan bernama Kurtin S, usia 20 tahun.
Ia warga setempat berdarah Austria-Makedonia Utara. Akar keluarganya dari Albania. Kurtin S ini lahir, tumbuh, besar di Wina.
Rentetan aksi penembakan membabibuta di enam titik di Wina selain menewaskan empat orang, mencederai sekurangnya 17 orang lainnya.
Kanselir Austria, Sebastian Kurz bertekad memerangi aksi teroris dalam apa yang dia gambarkan sebagai "pertempuran antara peradaban dan barbarisme".
Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengumumkan Selasa (3/11/2020) pagi waktu Wina, tersangka yang telah terbunuh adalah teroris dan simpatisan ISIS.
Menurut jurnalis investigasi dan pemimpin redaksi surat kabar Falter, Florian Klenk, Kurtin S telah diawasi otoritas keamanan Austria setelah bergabung bersama 90 Islamis lain.
Mereka berusaha pergi ke Suriah secara ilegal untuk bergabung dalam perang melawan pemerintah Damaskus.
Polisi menggagalkan upaya tersangka untuk pergi ke Timur Tengah yang dilanda perang. Ia dijatuhi hukuman penjara 8 bulan, yang kemudian dipersingkat di bawah undang-undang remaja Austria.
Keringanan hukuman itu membuat ia dibebaskan Desember 2019. Polisi dilaporkan menganggap tersangka tidak mampu merencanakan serangan di ibu kota Austria.
Berbekal senapan otomatis, pistol, dan parang, Kurtin S menyerang secara acak, dan 9 menit kemudian ia tewas ditembak polisi.
Ia terjatuh dan dinyatakan tewas pada pukul 20.09 waktu setempat di tangan anggota satuan polisi khusus WEGA. Polisi kemudian menggeledah apartemennya.