Pilpres AS 2020 Menentukan Nasib dan Masa Depan Dinasti Trump
Jika Trump menang, itu akan meningkatkan koneksi. Tetapi jika Trump kalah, nasib keluarganya akan terkait bagaimana respon Republik.
Editor: Setya Krisna Sumarga
“Jika Trumpisme menang lagi, itu menjadi lebih mapan dalam tatanan politik kami dan membuka jalan bagi calon pewaris, seperti Donald Trump Jr, atau Ivanka Trump. Kita bisa melihat salah satu atau keduanya mencalonkan diri dalam momentum ayah mereka. "
"Jika Trump kalah, maka itu bisa menjadi pertanda berakhirnya perpecahan politik, yang akan menjadi penghalang bagi aspirasi politik anak-anak Trump," tambah McQuade.
Secara finansial, empat tahun Trump di Gedung Putih telah menawarkan bantuan bagi sebagian bisnis keluarganya. Hotel Trump's DC telah menjadi hotspot bagi Partai Republik, pemerintah asing, dan organisasi konservatif, menghasilkan pendapatan puluhan juta.
Menyusul kemenangan Trump 2016, para donor dan orang kaya Republik bergegas untuk bergabung dengan beberapa resor Trump, seperti Mar-a-Lago, yang menaikkan biaya keanggotaannya.
Secara terpisah, seringnya Trump melakukan perjalanan ke propertinya sendiri telah menyalurkan jutaan pengeluaran pemerintah ke Trump Organization.
Pantauan LSM Terhadap Keluarga Trump
Kelompok LSM di Washington, memperkirakan kelompok kepentingan khusus telah menghabiskan sekitar $ 13 juta untuk bisnis Trump sejak ia menjabat. Ada 137 acara diselenggarakan atau disponsori kelompok yang mencoba merayu pemerintah.
Secara keseluruhan, bagaimanapun, bisnis Trump telah berkinerja tidak merata selama masa kepresidenannya, karena efek perilaku Presiden yang dianggap mematikan terkait pelanggan potensial mereka.
“Seluruh keluarga Trump telah mencampurkan bisnis mereka dengan layanan pemerintah,” kata Craig Holman, pelobi urusan pemerintah di kelompok pengawas pemerintah, Public Citizen.
Hasil Pilpres 2020 (Selasa, 3 November 2020) tidak mungkin mengubah potensi paparan hukum yang mungkin dihadapi anak-anak Trump dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap Organisasi Trump.
Eric Trump baru-baru ini harus menghadapi penyelidikan Jaksa Agung New York. Jaksa menyelidiki apakah Organisasi Trump melebih-lebihkan nilai asetnya saat mencari pinjaman dan keringanan pajak.
"Menang atau kalah, ayah dan kepala perusahaan mereka akan tetap menjadi orang yang berkuasa. Menang atau kalah, tidak ada yang akan terkejut sedikit pun dengan pemberian pengampunan luas kepada mereka semua," kata Sam Buell.
Mantan jaksa federal ini bekerja bersama Andrew Weissman, wakil Robert Mueller saat penuntutan kasus Enron. Saat berita ini diunggah, pemungutan suara Pilpres AS tengah berlangsung sengit.(Tribunnews.com/Politico.com/xna)