Wanita Diminta Bayar Uang Suap oleh Bidan agar Dibantu Melahirkan, Serahkan Uang Senilai Rp 72 Ribu
Saat meminta bantuan kepada bidan untuk membantunya melahirkan, dia justru dipaksa membayar uang suap dahulu agar dapat ditangani.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Pelanggaran hak sedang berlangsung dan penundaan penanganan membahayakan nyawa warga Harare, terutama ibu hamil," tutur pengacara tersebut.
"Banyak nyawa telah hilang, terutama dari bayi selama kelahiran."
"Beberapa meninggal sebelum lahir karena keterlambatan atau ketidakhadiran petugas kesehatan di klinik ini," jelasnya.
Baca juga: Akses Menuju ke Rumah Sakit Sulit, Ibu dari Pedalaman Bener Meriah Ini Melahirkan di Jalan
Kondisi tersebut membuat orang-orang beralih melahirkan di rumah, yang dapat meningkatkan risiko bagi ibu dan anak.
Dokumen pengadilan juga menuduh kelalaian dan kurangnya perawatan di klinik dewan.
Wanita hamil dilaporkan dilempar dari satu klinik ke klinik lain tanpa perawatan yang memadai.
Sejumlah wanita hamil di Harare disebut ditolak di beberapa klinik yang buka.
Sementara itu, beberapa lainnya harus menunggu antrean panjang yang tidak menerapkan jarak sosial.
Dokumen pengadilan juga mengungkap adanya kasus pasien yang pingsan dalam antrean panjang, pengembalian pasien ke rumah secara tidak aman dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak memenuhi syarat, dan berkembangnya pasar gelap untuk obat-obatan.
Angka Kematian Melahirkan di Zimbabwe
Menurut Survei Kesehatan Demografi Zimbabwe, meski 5-10 tahun terakhir menunjukkan penurunan, perkiraan rasio kematian ibu di negara tersebut masih tinggi, yakni 651 kematian per 100.000 kelahiran.
Sektor kesehatan Zimbabwe telah memburuk sejak munculnya pandemi Covid-19.
Pelayanan medis semakin memburuk setelah para petugas garis depan melakukan mogok kerja.
Pasalnya, mereka menerima pendapatan yang lebih rendah daripada semestinya.